Storytelling dalam Wawancara Kerja – Storytelling bukan cuma buat dongeng atau konten marketing, tapi juga bisa jadi senjata ampuh buat wawancara kerja. Dengan storytelling, kamu bisa menyampaikan pengalaman dan keahlianmu dengan cara yang lebih menarik dan mudah diingat oleh pewawancara. Nah, gimana cara pakainya? Simak tipsnya di bawah ini!
Baca juga:
- Cara Membuat Script Video yang Menarik dengan Teknik Storytelling
- 10 Storytelling yang Bisa Kamu Gunakan untuk Konten Kreatif
Cara Menggunakan Storytelling dalam Wawancara Kerja
1. Pahami Struktur Storytelling yang Efektif
Storytelling yang bagus punya struktur yang jelas. Salah satu format yang bisa kamu pakai adalah STAR (Situation, Task, Action, Result):
- Situation: Gambarkan situasi atau masalah yang kamu hadapi.
- Task: Jelaskan tugas atau tanggung jawab yang kamu emban.
- Action: Ceritakan langkah-langkah yang kamu ambil untuk menyelesaikan masalah.
- Result: Tunjukkan hasil positif yang berhasil kamu capai.
Contoh:
“Saat bekerja sebagai customer service, aku pernah menangani pelanggan yang sangat marah karena pesanannya terlambat (Situation). Aku bertugas untuk menenangkan pelanggan dan mencari solusi terbaik (Task). Aku mendengarkan keluhannya dengan sabar, meminta maaf, dan menawarkan kompensasi berupa diskon untuk pesanan berikutnya (Action). Akhirnya, pelanggan itu merasa dihargai dan tetap menjadi pelanggan setia perusahaan (Result).”
2. Sesuaikan Cerita dengan Posisi yang Dilamar
Pastikan cerita yang kamu bawakan relevan dengan pekerjaan yang kamu incar. Kalau kamu melamar sebagai digital marketer, ceritakan pengalaman saat kamu berhasil meningkatkan traffic website atau engagement media sosial. Kalau posisi yang kamu lamar di bidang keuangan, ceritakan bagaimana kamu membantu perusahaan menghemat anggaran atau mengoptimalkan laporan keuangan.
3. Gunakan Detail yang Menarik tapi Singkat
Cerita yang terlalu panjang bisa bikin pewawancara bosan. Fokuslah pada poin-poin penting dan tambahkan detail yang relevan. Gunakan angka atau data kalau ada, misalnya:
“Aku berhasil meningkatkan penjualan produk sebesar 30% dalam tiga bulan dengan strategi email marketing yang aku buat.”
4. Tunjukkan Emosi dan Antusiasme
Pewawancara ingin melihat kepribadianmu, bukan sekadar mendengar daftar tugas yang pernah kamu lakukan. Jadi, jangan ragu untuk menunjukkan semangat, rasa bangga, atau bahkan tantangan yang kamu hadapi. Ini akan membuat ceritamu lebih hidup dan berkesan.
5. Latihan Sebelum Wawancara
Agar ceritamu mengalir dengan natural, latihanlah terlebih dahulu. Kamu bisa merekam dirimu sendiri atau meminta teman untuk mendengar ceritamu dan memberikan feedback. Jangan sampai terdengar seperti menghafal, tapi juga jangan ragu-ragu saat menyampaikan cerita.
Kesimpulan
Storytelling bisa bikin wawancara kerja lebih menarik dan berkesan. Dengan menggunakan struktur STAR, memilih cerita yang relevan, menambahkan detail yang menarik, menunjukkan emosi, dan berlatih dengan baik, kamu bisa tampil lebih percaya diri dan memikat hati pewawancara.
Mau lebih jago storytelling dan ningkatin soft skill lainnya? Yuk, gabung Young On Top Leadership Program (YOTLP)! Program ini bukan cuma bantu kamu jadi pemimpin yang lebih baik, tapi juga ningkatin kemampuan komunikasi, problem solving, dan cara membangun networking yang kuat—skill penting buat sukses di dunia kerja. Daftar sekarang di Young On Top Leadership Program dan upgrade diri kamu!