Perbedaan Jerawat Hormonal Biasa – Jerawat bisa muncul di wajah siapa saja, dan ada dua jenis jerawat yang sering banget bikin kita bingung: jerawat hormonal dan jerawat biasa. Meskipun kelihatannya sama, ternyata ada beberapa perbedaan yang bisa membantu kamu memahami jenis jerawat yang kamu alami. Yuk, kita bahas perbedaan keduanya!
Baca Juga:
Perbedaan Jerawat Hormonal dan Jerawat Biasa
1. Penyebab Jerawat
- Jerawat Hormonal: Seperti namanya, jerawat ini muncul karena perubahan hormon dalam tubuh. Biasanya, jerawat hormonal sering muncul saat kamu sedang mengalami menstruasi, hamil, atau bahkan saat pubertas. Hormon yang nggak seimbang, seperti peningkatan hormon androgen, bisa bikin kelenjar minyak di kulit jadi lebih aktif. Akibatnya, pori-pori tersumbat dan muncullah jerawat.
- Jerawat Biasa: Jerawat biasa umumnya disebabkan oleh faktor eksternal, seperti kotoran, minyak berlebih, dan bakteri. Misalnya, kamu nggak rajin membersihkan wajah setelah seharian beraktivitas, minyak dan kotoran bisa menumpuk di pori-pori dan menyebabkan jerawat.
2. Lokasi Munculnya Jerawat
- Jerawat Hormonal: Biasanya muncul di area yang dikenal dengan sebutan “zona U,” yaitu dagu, rahang, dan leher bagian bawah. Ini adalah area yang paling sering terkena dampak dari perubahan hormon.
- Jerawat Biasa: Jerawat ini bisa muncul di mana saja di wajah, terutama di area “zona T” yaitu dahi, hidung, dan dagu. Namun, jerawat biasa juga bisa muncul di punggung, dada, atau bahu.
3. Waktu Kemunculan
- Jerawat Hormonal: Jerawat ini cenderung muncul secara teratur, misalnya setiap bulan saat siklus menstruasi. Biasanya, jerawat hormonal muncul beberapa hari sebelum menstruasi dan bisa bertahan selama menstruasi berlangsung.
- Jerawat Biasa: Jerawat biasa bisa muncul kapan saja tanpa pola yang jelas. Bisa jadi muncul karena stres, pola makan yang nggak sehat, atau penggunaan produk yang nggak cocok.
4. Cara Mengatasinya
- Jerawat Hormonal: Karena penyebab utamanya adalah hormon, kamu mungkin perlu mengatasinya dari dalam. Misalnya dengan mengonsumsi suplemen atau obat yang diresepkan dokter untuk menyeimbangkan hormon. Menggunakan produk skincare yang mengandung bahan seperti salicylic acid atau retinoid juga bisa membantu mengontrol jerawat hormonal.
- Jerawat Biasa: Membersihkan wajah secara rutin, menjaga pola makan, dan menggunakan produk yang sesuai dengan jenis kulit kamu adalah cara terbaik untuk mengatasi jerawat biasa. Pastikan juga untuk nggak memencet jerawat, karena bisa menyebabkan iritasi dan memperparah kondisi kulit.
5. Tingkat Keparahan
- Jerawat Hormonal: Jerawat ini biasanya lebih parah dan bisa berbentuk nodul atau kista yang terasa sakit dan merah. Jerawat hormonal juga cenderung meninggalkan bekas yang lebih lama.
- Jerawat Biasa: Jerawat biasa cenderung lebih ringan dan berupa komedo putih atau hitam. Meskipun bisa menyebabkan bekas, jerawat biasa biasanya lebih mudah diatasi dibandingkan jerawat hormonal.
Kesimpulan
Mengenali perbedaan antara jerawat hormonal dan jerawat biasa bisa membantu kamu menentukan cara penanganan yang tepat. Jika kamu merasa jerawat yang muncul sering berhubungan dengan siklus menstruasi atau terasa lebih parah, mungkin itu adalah jerawat hormonal. Tapi, kalau jerawat muncul karena kebiasaan sehari-hari yang kurang baik, itu mungkin adalah jerawat biasa. Apapun jenis jerawatnya, perawatan kulit yang tepat dan gaya hidup sehat tetap menjadi kunci utama untuk kulit yang bersih dan sehat!