Barang Impor Bakal Naik – Lagi-lagi nilai tukar rupiah melemah, dan sekarang 1 dolar AS udah tembus Rp17.000. Buat kamu yang hobi belanja barang impor atau bisnisnya bergantung sama produk luar negeri, siap-siap deh merogoh kantong lebih dalam. Soalnya, makin tinggi nilai dolar, makin mahal juga harga barang impor di Indonesia.
Nah, biar kamu bisa siap-siap dari sekarang, ini dia 10 barang impor yang kemungkinan besar bakal naik harga gara-gara kurs dollar makin tinggi:
baca juga:
- 8 Dampak Krisis Kurs Dollar Global terhadap Negara Berkembang
- 10 Dampak Kenaikan Kurs Dollar ke Rp17.000 terhadap Keuangan Pribadi
Barang Impor yang Bakal Naik Harga Gara-Gara Kurs Dollar Tembus Rp17.000
1. Gadget dan Elektronik
Mulai dari iPhone, laptop, sampai kamera mirrorless—semua ini rata-rata barang impor. Karena biasanya dibeli pakai USD, harga barang elektronik bisa melonjak. Jadi, buat kamu yang pengin upgrade gadget, mungkin lebih baik buru-buru sebelum makin mahal.
2. Suku Cadang Kendaraan
Baik motor maupun mobil, banyak suku cadangnya masih diimpor, apalagi untuk merek Jepang, Eropa, atau Amerika. Kurs dolar naik, harga servis atau perawatan kendaraan pun ikutan naik.
3. Skincare dan Makeup Impor
Produk-produk kayak The Ordinary, Laneige, atau Fenty Beauty itu umumnya didatangkan langsung dari luar. Naiknya kurs bikin harga jual di pasaran lokal ikut terkerek naik. Jadi, siap-siap stok sebelum makin mahal!
4. Pakaian Branded
Brand fashion kayak Zara, H&M, Uniqlo, sampai yang high-end kayak Louis Vuitton atau Gucci pastinya kena imbas. Soalnya mayoritas produk mereka impor dan transaksi antar distributor juga pakai USD.
5. Produk Teknologi Rumah
Smart TV, air purifier, kulkas pintar, robot vacuum—semua yang masuk kategori smart home ini kebanyakan masih berasal dari luar negeri. Kalau rupiah terus melemah, harganya pasti ikut naik.
6. Obat dan Alat Kesehatan Impor
Beberapa obat khusus dan alat medis canggih masih diimpor dari luar negeri. Ini bisa berpengaruh banget ke sektor kesehatan, terutama rumah sakit swasta atau klinik yang pakai alat-alat modern.
7. Bahan Baku Industri
Mulai dari bahan kimia, baja, sampai komponen elektronik yang dipakai pabrik-pabrik di Indonesia masih banyak yang impor. Efeknya bisa bikin harga barang jadi lebih mahal, bahkan buat produk lokal.
8. Makanan dan Minuman Impor
Sereal impor, cokelat luar negeri, wine, keju, sampai daging beku dari Australia atau Amerika—semuanya bakal jadi lebih mahal. Buat kamu yang suka belanja di supermarket impor, siap-siap kantong bolong.
9. Mainan Anak dan Hobi
Mulai dari LEGO, Hot Wheels, alat musik, sampai perlengkapan hobi kayak Tamiya atau trading card, banyak yang sumbernya dari luar negeri. Naiknya kurs bikin harga barang-barang ini ikut terdampak.
10. Software dan Layanan Digital
Langganan Netflix, Spotify, Adobe, atau tools digital lain yang dibayar pakai USD juga bakal terasa lebih mahal. Biasanya sih langsung dikonversi ke rupiah, tapi karena kurs naik, jumlah yang ditagih juga ikut membengkak.
Jadi, Apa Solusinya?
Kamu bisa mulai prioritaskan belanja lokal, cari alternatif produk dalam negeri yang kualitasnya nggak kalah. Atau kalau kamu memang butuh banget produk impor, beli sekarang sebelum harga naik lebih gila. Buat pebisnis, penting juga buat ngatur ulang strategi pembelian dan stok barang.
Melemahnya nilai tukar rupiah ke Rp17.000 per 1 USD memang bikin banyak sektor ikut terdampak. Tapi dengan perencanaan yang matang, kamu masih bisa kok tetap survive di tengah gejolak ekonomi. Yuk, jadi pembeli dan pebisnis yang lebih bijak!
Kalau kamu pengin makin siap hadapi tantangan ekonomi global kayak gini, jangan cuma jadi penonton! Saatnya kamu naik level, upgrade mindset dan skill bareng para pemimpin muda lainnya di Young On Top National Conference (YOTNC) yang bakal digelar 19 Juli 2025. Di sana, kamu bisa dapetin insight langsung dari para expert, networking sama anak muda sevisi, dan belajar jadi future leader yang tahan banting.
🎯 Daftar sekarang sebelum kehabisan kuota di youngontop.com/yotnc2025