Pengaruh Toxic Positivity – Toxic positivity, meskipun dimaksudkan untuk memberikan dukungan, bisa memberi dampak buruk pada hubungan sosial kita. Ketika orang terdekat atau teman-teman menekan perasaan negatif Anda dengan ungkapan seperti “selalu berpikir positif” atau “jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja,” hal ini bisa menciptakan jarak emosional. Berikut adalah 10 dampak toxic positivity terhadap hubungan sosial:
10 Pengaruh Toxic Positivity
Baca Juga:
- 10 Saran dari Psikolog untuk Mengatasi Toxic Positivity
- 10 Kebiasaan Positif yang Tidak Bersifat Toxic
1. Pengaruh Toxic Positivity: Mengurangi Keterbukaan Emosional
Jika Anda merasa bahwa perasaan negatif Anda tidak diterima, Anda mungkin cenderung menutup diri dan tidak berbicara tentang perasaan Anda, sehingga hubungan menjadi kurang mendalam.
2. Pengaruh Toxic Positivity: Meningkatkan Tekanan untuk Selalu Bahagia
Kebiasaan toxic positivity dapat menciptakan standar yang tidak realistis, memaksa Anda untuk berpura-pura bahagia di depan orang lain, yang pada akhirnya bisa mengisolasi Anda.
3. Pengaruh Toxic Positivity: Menciptakan Jarak Emosional
Penyingkiran atau pengabaian perasaan negatif bisa membuat orang merasa tidak dihargai atau dimengerti, yang pada gilirannya merusak kedekatan emosional dalam hubungan.
4. Menyebabkan Stres dan Kecemasan
Tekanan untuk selalu berpikir positif bisa memperburuk stres dan kecemasan, karena Anda merasa terperangkap dalam kewajiban untuk menunjukkan kebahagiaan padahal sebenarnya Anda sedang kesulitan.
5. Membuat Anda Merasa Tersingkirkan
Ketika perasaan negatif Anda tidak diakui, Anda bisa merasa diabaikan atau tidak dipahami oleh orang-orang terdekat, yang berujung pada rasa kesepian.
6. Mengurangi Empati
Toxic positivity dapat mengurangi kemampuan untuk menunjukkan empati, karena fokusnya terlalu banyak pada pemaksaan kebahagiaan daripada menerima perasaan lain.
7. Membatasi Diskusi yang Sehat
Jika Anda merasa harus terus positif, Anda mungkin menghindari diskusi penting yang bisa menyelesaikan masalah atau meningkatkan hubungan sosial secara keseluruhan.
8. Menghilangkan Validasi Emosional
Tanpa pengakuan terhadap perasaan negatif, hubungan menjadi kurang validasi emosional, yang penting untuk membangun kepercayaan dan kedekatan.
9. Meningkatkan Ketegangan dalam Hubungan
Ketidakmampuan untuk berbagi perasaan sebenarnya dapat menambah ketegangan dalam hubungan, karena salah satu pihak mungkin merasa tidak dipahami atau dihargai.
10. Menyebabkan Perasaan Tidak Dapat Diandalkan
Jika seseorang selalu memberi respons positif tanpa menyadari perasaan Anda yang sebenarnya, ini dapat menyebabkan Anda merasa tidak dapat bergantung pada orang tersebut dalam situasi sulit.
Menyadari efek toxic positivity dapat membantu kita menjaga hubungan sosial yang sehat dan penuh pengertian. Untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan dan kemampuan empati Anda, bergabunglah dengan join YOTLP – Young On Top, hadiri Young On Top National Conference 2025 – Young On Top, dan temukan produk-produk inspiratif di Store – Young On Top untuk mendukung perjalanan pengembangan diri Anda!