Tanda Mengalami Toxic Positivity – Toxic positivity itu nggak selalu kelihatan jelas, kadang kamu bisa jadi pelaku atau korban tanpa sadar. Meski niatnya baik, tapi kalau terlalu memaksakan diri buat selalu positif, itu bisa berujung negatif. Ini dia 10 tanda kamu lagi mengalami toxic positivity tanpa disadari.
Baca Juga:
Tanda Kamu Mengalami Toxic Positivity Tanpa Disadari
1. Merasa Harus Selalu Bahagia
Kalau kamu merasa harus selalu bahagia dan menolak perasaan sedih, itu tanda kamu sedang berada di fase toxic positivity. Padahal, perasaan negatif juga penting buat diterima dan diproses.
2. Mengabaikan Masalah dengan Berpikir Positif
Berpikir positif itu bagus, tapi kalau kamu selalu menolak realita masalah dan malah fokus ke sisi baiknya aja tanpa mau menghadapi kenyataan, itu nggak sehat.
3. Menghindari Orang yang Sedih atau Stres
Kamu jadi cenderung menghindari teman atau keluarga yang lagi sedih karena nggak mau “terkontaminasi” perasaan negatif mereka. Kamu malah mendorong mereka buat segera “move on” tanpa memberikan ruang buat mereka mengekspresikan perasaannya.
4. Memaksakan Diri untuk ‘Baik-Baik Saja’
Sering bilang “aku baik-baik aja” meski sebenarnya nggak? Nah, ini tanda toxic positivity. Kamu terlalu menekan perasaan negatif dan nggak membiarkan diri kamu merasakan emosi yang seharusnya.
5. Tidak Mau Menerima Kritik atau Feedback Negatif
Kalau kamu sering menolak atau merasa tersinggung saat dikasih kritik, itu tanda kamu nggak bisa menerima sisi negatif dari sesuatu. Kamu mungkin hanya mau mendengar hal-hal yang positif.
6. Selalu Mengatakan ‘Ada Hikmahnya’ Saat Menghadapi Kesulitan
Memang benar, setiap masalah ada pelajaran yang bisa diambil. Tapi kalau kamu terlalu cepat berkata “pasti ada hikmahnya” setiap kali ada masalah, tanpa membiarkan diri untuk merasakan kecewa atau marah, itu bisa jadi tanda toxic positivity.
7. Menyangkal Perasaan Marah atau Kecewa
Kamu sering bilang ke diri sendiri atau orang lain, “nggak usah marah, yang penting kita sehat,” meski sebenarnya dalam hati kamu kecewa atau marah. Ini salah satu cara menekan perasaan negatif yang bisa berbahaya dalam jangka panjang.
8. Menyuruh Orang Lain Selalu Positif
Sering nyuruh orang lain buat tetap positif meski mereka lagi sedih atau marah? Ini bisa jadi tanda kamu menyebarkan toxic positivity. Niatnya baik, tapi orang lain juga butuh waktu buat mengekspresikan perasaannya.
9. Menganggap Emosi Negatif Sebagai Kelemahan
Kalau kamu merasa bahwa mengekspresikan emosi negatif seperti marah, sedih, atau frustasi adalah tanda kelemahan, itu salah satu tanda kamu terjebak dalam toxic positivity. Emosi negatif itu normal dan bagian dari kehidupan.
10. Selalu Merasa Harus ‘Bersyukur’ Meski Lagi Susah
Rasa syukur itu penting, tapi kalau kamu terus-terusan merasa harus bersyukur dan menolak untuk mengakui kesulitan atau rasa sakit yang kamu alami, itu bisa membuat kamu mengabaikan perasaan dan pengalaman hidup yang sebenarnya.
Toxic positivity bisa jadi bumerang, meski niat awalnya buat menjaga pikiran tetap positif. Alih-alih memaksakan diri untuk selalu bahagia, penting buat kamu menerima setiap emosi, baik positif maupun negatif, dan menghadapinya dengan cara yang sehat. Kalau kamu mau belajar lebih banyak tentang cara mengelola emosi, memimpin diri sendiri, dan tumbuh jadi pemimpin yang lebih baik, kamu bisa gabung ke Young On Top Leadership Program (YOTLP). Di sana, kamu akan mendapatkan ilmu dan pengalaman langsung dari para pemimpin sukses. Yuk, daftar sekarang di YOTLP dan mulai perjalananmu jadi pemimpin hebat!