1. Dorong Konsumsi Domestik
Daripada terus-terusan ngandelin ekspor, Xi Jinping fokus ningkatin konsumsi dalam negeri. Jadi masyarakat China didorong buat lebih belanja produk lokal. Mulai dari stimulus ekonomi sampai kebijakan diskon pajak dikasih buat ngangkat daya beli rakyatnya. Tujuannya jelas: kalau konsumsi naik, ekonomi bisa terus muter meskipun permintaan dari luar negeri lagi lesu.
2. Transformasi Ekonomi Digital
Xi juga ngegas banget soal digitalisasi. Pemerintah China dukung penuh sektor teknologi, e-commerce, dan startup digital biar tumbuh lebih cepat. Investasi gede-gedean dikucurin buat bangun infrastruktur digital, kayak 5G dan AI. Dengan ekonomi digital, China bisa tetap tumbuh meskipun sektor tradisional lagi lesu gara-gara krisis global.
3. Kebijakan “Dual Circulation”
Ini salah satu strategi andalan Xi Jinping. Intinya, ekonomi China digerakkan oleh dua sirkulasi: internal dan eksternal. Internal maksudnya konsumsi dan produksi dalam negeri, sementara eksternal itu ekspor dan investasi asing. Dengan strategi ini, China gak terlalu tergantung sama pasar global dan bisa lebih tahan banting waktu krisis.
4. Diversifikasi Mitra Dagang
China juga mulai ngurangin ketergantungan sama negara-negara besar kayak Amerika Serikat. Xi Jinping aktif cari mitra dagang baru, termasuk negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Lewat kerja sama seperti Belt and Road Initiative (BRI), China buka jalur dagang baru dan investasi ke berbagai belahan dunia.
5. Reformasi Struktur Ekonomi
Xi Jinping juga terus dorong reformasi di sektor-sektor penting kayak perbankan, properti, dan manufaktur. Perusahaan milik negara dirombak biar lebih efisien dan transparan. Selain itu, regulasi juga diperketat buat ngehindarin krisis dari dalam, misalnya dengan ngatur utang perusahaan besar yang udah mulai gak sehat.