Young On Top

5 Bukti Nyata Hubungan Kurs Dollar dan Inflasi di Indonesia

Hubungan Kurs Dollar Inflasi – Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya kenapa kalau nilai tukar dollar naik, harga barang-barang di Indonesia juga ikut naik? Yap, itu bukan kebetulan. Ada hubungan kuat antara kurs dollar dan inflasi di Indonesia, dan ini bukan cuma teori doang. Di artikel ini, kita bahas 5 bukti nyata yang nunjukin gimana pengaruh kurs dollar terhadap inflasi di negeri kita tercinta ini.

Baca juga:

Bukti Nyata Hubungan Kurs Dollar dan Inflasi di Indonesia

5 Bukti Nyata Hubungan Kurs Dollar dan Inflasi di Indonesia

1. Harga BBM Ikut Naik Saat Dollar Menguat

Indonesia masih mengimpor sebagian besar kebutuhan minyaknya. Nah, transaksi impor minyak ini dilakukan pakai dollar. Jadi, kalau nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar, otomatis biaya impor jadi lebih mahal. Pemerintah bisa jadi harus naikin harga BBM biar subsidi nggak jebol. Dan seperti yang kamu tahu, naiknya harga BBM biasanya langsung diikuti kenaikan harga barang lain. Boom! Inflasi pun datang.

2. Barang Impor Jadi Lebih Mahal

Mulai dari gadget, bahan baku, sampai makanan impor—semuanya dibeli pakai dollar. Ketika rupiah melemah, harga barang-barang itu langsung melonjak. Imbasnya, konsumen jadi harus bayar lebih mahal, dan efek domino-nya bikin harga-harga di pasar ikutan naik. Ini salah satu penyumbang inflasi yang paling cepat terasa di dompet kamu.

3. Kenaikan Harga Produksi dalam Negeri

Banyak banget industri di Indonesia yang tergantung sama bahan baku impor, seperti otomotif, farmasi, atau tekstil. Kalau dollar naik, biaya produksi juga ikut naik. Mau nggak mau, pelaku usaha bakal naikin harga jual biar tetap untung. Hasil akhirnya? Ya, inflasi meningkat lagi deh.

4. Ekspektasi Inflasi dari Pelaku Pasar

Nggak cuma data aktual aja yang ngaruh, ekspektasi juga penting. Saat kurs dollar naik drastis, pelaku pasar biasanya langsung prediksi bakal ada inflasi. Nah, ekspektasi ini bisa bikin harga barang dan jasa naik lebih cepat dari seharusnya. Jadi meskipun dampak riil belum terjadi, inflasi udah duluan naik karena “ketakutan pasar”.

5. Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Begitu harga-harga naik akibat pelemahan rupiah, daya beli masyarakat langsung kena. Gaji yang tetap tapi harga kebutuhan melonjak bikin orang makin susah belanja. Meskipun ini efek lanjutan, tapi dalam jangka panjang bisa bikin inflasi makin susah dikontrol. Bahkan bisa bikin ekonomi stagnan kalau nggak ditangani dengan baik.

Kalau kamu suka artikel ini, jangan lupa share ke teman-temanmu yang suka bingung tiap kali harga barang naik. Semakin banyak yang paham, makin siap juga kita menghadapi kondisi ekonomi yang berubah-ubah. Dan ngomong-ngomong soal siap menghadapi perubahan—kamu udah tahu belum kalau Young On Top National Conference (YOTNC) 2025 bakal digelar tanggal 19 Juli 2025?

Di event ini, kamu bukan cuma bisa dapet insight soal karier dan masa depan, tapi juga bisa eksplor sisi kreatif kamu lewat YOT Creative Hub. Salah satu workshop serunya adalah personal styling—buat kamu yang pengin tampil makin kece dan pede, ini kesempatan emas banget! Jadi, sambil ngerti ekonomi, kenapa nggak sekalian upgrade gaya dan wawasan?

🎟️ Daftar sekarang di: https://youngontop.com/yotnc2025/

Siap-siap jadi versi terbaik dari diri kamu—baik dari segi isi kepala, gaya, maupun masa depan!

Share the Post:

Recommended from Young On Top

10 Kota Jepang Paling Indah di Setiap Sudutnya

Kota Jepang Paling Indah – Jepang dikenal dengan keindahan alam dan budaya yang memukau, yang...

10 Tips Belanja di Jepang untuk Mendapatkan Barang Berkualitas

Tips Belanja di Jepang – Jepang adalah surga belanja bagi para wisatawan, dengan berbagai...

10 Destinasi Sejarah di Jepang yang Menghidupkan Masa Lalu

Destinasi Sejarah di Jepang – Jepang memiliki sejarah panjang yang kaya akan tradisi dan...

10 Rute Kereta Api Terindah untuk Menjelajahi Jepang

Rute Kereta Api Terindah – Jepang dikenal dengan sistem transportasi kereta api yang sangat...