Fakta Tahu – Tahu adalah makanan berbahan dasar kedelai yang sangat populer di banyak negara, terutama di Asia. Berikut adalah sepuluh hal menarik tentang tahu yang mungkin belum banyak diketahui:
10 Fakta Tahu
Baca Juga:
1. Fakta Tahu: Asal Usul Tahu
Tahu pertama kali dibuat di Tiongkok lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Legenda mengatakan bahwa tahu ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pangeran Tiongkok yang menambahkan nigari (garam magnesium klorida) ke dalam bubur kedelai.
2. Fakta Tahu: Proses Pembuatan
Tahu dibuat melalui proses koagulasi susu kedelai, di mana koagulan seperti nigari atau kalsium sulfat digunakan untuk memadatkan protein kedelai, membentuk blok tahu.
3. Fakta Tahu: Sumber Protein Tinggi
Tahu adalah sumber protein nabati yang sangat baik, mengandung sekitar 8-10 gram protein per 100 gram. Ini menjadikannya pilihan populer bagi vegetarian dan vegan.
4. Rendah Kalori
Tahu rendah kalori, dengan sekitar 70-80 kalori per 100 gram, membuatnya cocok untuk diet penurunan berat badan.
5. Mengandung Semua Asam Amino Esensial
Tahu mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan tubuh, sehingga dianggap sebagai sumber protein lengkap.
6. Kaya Akan Isoflavo
Tahu mengandung isoflavon, senyawa yang memiliki sifat antioksidan dan dapat membantu mengurangi risiko kanker tertentu serta menopang kesehatan jantung.
7. Mudah Dicerna
Tahu lebih mudah dicerna dibandingkan dengan kedelai utuh, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan.
8. Beragam Jenis
Ada berbagai jenis tahu yang tersedia, termasuk tahu sutra (silken tofu) yang lembut, tahu keras (firm tofu) yang lebih padat, dan tahu super keras (extra-firm tofu) yang sangat kokoh, masing-masing dengan tekstur dan penggunaan yang berbeda.
9. Serbaguna dalam Masakan
Tahu dapat diolah dengan berbagai cara, seperti digoreng, dipanggang, dikukus, atau dimasukkan ke dalam sup dan salad. Ini menjadikannya bahan yang sangat serbaguna dalam masakan.
10. Ramah Lingkungan
Produksi tahu lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan produksi daging, karena membutuhkan lebih sedikit air, lahan, dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah.