Efek Penurunan IHSG – IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) jadi acuan utama buat mengukur kinerja pasar saham di Indonesia. Kalau IHSG turun drastis, bukan cuma investor yang deg-degan, tapi bank dan lembaga keuangan juga kena dampaknya. Nah, berikut ini 10 efek penurunan IHSG terhadap bank dan lembaga keuangan yang perlu kamu tahu!
Baca juga:
- 10 Faktor yang Menyebabkan IHSG Menguat atau Melemah
- 10 Dampak Pergerakan IHSG terhadap Perekonomian Indonesia
Efek Penurunan IHSG terhadap Bank dan Lembaga Keuangan
1. Nilai Aset Investasi Turun
Bank dan lembaga keuangan sering investasi di saham atau reksa dana. Kalau IHSG turun, nilai aset investasi mereka juga ikut jeblok, yang bisa ngaruh ke laporan keuangan mereka.
2. Penurunan Kepercayaan Investor
Investor bisa kehilangan kepercayaan buat taruh duit di bank atau lembaga keuangan kalau mereka melihat aset yang dikelola mengalami kerugian besar. Ini bisa bikin aliran dana investasi berkurang.
3. Likuiditas Berkurang
Penurunan IHSG bisa bikin bank lebih berhati-hati dalam memberikan kredit atau investasi. Akibatnya, likuiditas di pasar keuangan jadi lebih ketat, dan perputaran uang melambat.
4. Peningkatan Risiko Kredit Macet
Kalau IHSG turun, bisnis dan perusahaan yang tergantung pada pasar saham bisa mengalami kesulitan keuangan. Ini bisa bikin mereka gagal bayar pinjaman, yang akhirnya meningkatkan angka kredit macet (NPL) di bank.
5. Pendapatan Fee-Based Income Menurun
Bank dan lembaga keuangan sering dapat pendapatan dari fee transaksi saham, obligasi, atau reksa dana. Kalau IHSG turun dan transaksi menurun, otomatis pendapatan dari fee juga ikut turun.
6. Turunnya Harga Saham Bank
Banyak bank besar yang sahamnya diperdagangkan di bursa efek. Kalau IHSG turun, harga saham bank juga bisa ikut turun, yang bisa mengurangi nilai pasar mereka dan kepercayaan investor.
7. Pengetatan Syarat Pinjaman
Dengan kondisi pasar yang kurang stabil, bank biasanya jadi lebih selektif dalam memberi pinjaman. Persyaratan kredit bisa diperketat, yang akhirnya bikin akses ke modal jadi lebih sulit untuk bisnis maupun individu.
8. Meningkatnya Beban Bunga
Bank mungkin terpaksa menaikkan suku bunga pinjaman buat menutupi risiko yang lebih tinggi akibat pasar yang lesu. Ini bisa bikin beban bunga naik buat para peminjam.
9. Peluang Akuisisi dan Merger Meningkat
Kalau harga saham bank atau lembaga keuangan anjlok terlalu dalam, mereka bisa jadi target akuisisi atau merger oleh perusahaan yang lebih besar atau lebih stabil.
10. Gangguan pada Pasar Obligasi
Bank dan lembaga keuangan juga banyak pegang obligasi. Kalau IHSG turun dan investor jadi lebih pesimis, harga obligasi bisa ikut berfluktuasi, yang bisa mengganggu kestabilan portofolio investasi mereka.
Penurunan IHSG bukan cuma bikin panik investor, tapi juga bisa berdampak besar ke bank dan lembaga keuangan. Mulai dari turunnya aset investasi, meningkatnya risiko kredit macet, sampai berkurangnya pendapatan dari fee transaksi. Makanya, penting buat lembaga keuangan punya strategi buat menghadapi fluktuasi pasar supaya tetap stabil.
Kalau kamu mau belajar lebih dalam soal investasi, bisnis, dan networking bareng komunitas anak muda keren, yuk gabung di YOTers! Dapatkan insight terbaik dan kesempatan bertemu dengan para profesional di berbagai industri. Join sekarang di youngontop.com/yoters! 🚀