Faktor IHSG Menguat Melemah – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan dari kinerja pasar saham Indonesia. Setiap harinya, IHSG bisa naik atau turun tergantung berbagai faktor. Nah, kalau kamu penasaran kenapa IHSG bisa menguat atau melemah, berikut ini 10 faktor yang mempengaruhinya.
Baca juga:
- 10 Dampak Pergerakan IHSG terhadap Perekonomian Indonesia
- 10 Dampak Kenaikan Kurs Dollar Buat UMKM Lokal
Faktor yang Menyebabkan IHSG Menguat atau Melemah
1. Kondisi Ekonomi Global
IHSG sangat dipengaruhi oleh situasi ekonomi dunia. Kalau ekonomi global lagi stabil atau bahkan tumbuh, biasanya pasar saham ikut menguat. Sebaliknya, kalau ada krisis global, IHSG bisa melemah karena investor jadi lebih hati-hati.
2. Kebijakan Bank Sentral
Kebijakan suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) dan bank sentral lain seperti The Fed (AS) juga berpengaruh. Kalau BI menaikkan suku bunga, investor cenderung menarik dana dari saham ke instrumen yang lebih aman, sehingga IHSG bisa turun.
3. Nilai Tukar Rupiah
Rupiah yang stabil atau menguat biasanya jadi kabar baik buat IHSG, karena menunjukkan ekonomi Indonesia dalam kondisi baik. Sebaliknya, kalau rupiah melemah, investor asing bisa menarik investasinya dari pasar saham.
4. Inflasi
Tingkat inflasi yang terkendali biasanya bikin investor lebih percaya diri untuk berinvestasi di pasar saham. Tapi kalau inflasi terlalu tinggi, daya beli masyarakat turun dan pertumbuhan bisnis bisa melambat, yang akhirnya menekan IHSG.
5. Aliran Modal Asing
Investor asing punya peran besar dalam pergerakan IHSG. Kalau dana asing banyak masuk ke pasar saham, IHSG bisa naik. Sebaliknya, kalau terjadi capital outflow (dana asing keluar), IHSG cenderung melemah.
6. Harga Komoditas Dunia
Karena Indonesia banyak mengekspor komoditas seperti batu bara, minyak sawit, dan nikel, harga-harga komoditas ini sangat mempengaruhi IHSG. Kalau harga naik, saham-saham di sektor komoditas bisa menguat dan ikut mendorong IHSG naik.
7. Kinerja Emiten
IHSG juga dipengaruhi oleh laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa. Kalau banyak perusahaan membukukan keuntungan besar, IHSG cenderung naik. Sebaliknya, kalau banyak perusahaan mengalami kerugian, IHSG bisa tertekan.
8. Sentimen Pasar
Kepercayaan investor terhadap kondisi pasar juga jadi faktor penting. Misalnya, kalau ada sentimen positif seperti program pemerintah yang mendukung investasi, IHSG bisa naik. Tapi kalau ada berita negatif seperti skandal perusahaan besar, IHSG bisa turun.
9. Situasi Politik dan Regulasi
Ketidakstabilan politik atau kebijakan pemerintah yang kurang mendukung dunia usaha bisa bikin IHSG melemah. Sebaliknya, kalau ada kebijakan yang menguntungkan investasi, seperti insentif pajak, IHSG bisa menguat.
10. Peristiwa Tak Terduga
Faktor terakhir adalah kejadian tak terduga seperti pandemi, bencana alam, atau konflik geopolitik. Hal-hal seperti ini bisa bikin pasar saham bergejolak karena investor cenderung menghindari risiko.
IHSG dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari ekonomi global, kebijakan pemerintah, hingga sentimen pasar. Buat kamu yang aktif di pasar saham, penting banget untuk selalu update dengan berita-berita terbaru supaya bisa mengambil keputusan investasi yang tepat.
Kalau kamu tertarik belajar lebih banyak tentang ekonomi, investasi, dan networking bareng anak-anak muda inspiratif, yuk gabung komunitas YOTers! 🚀 Di sana, kamu bisa dapetin insight keren, diskusi bareng expert, dan peluang kolaborasi yang bermanfaat. Langsung aja daftar di YOTers! 🔥