Strategi Membuat Cover Letter – Mau bikin cover letter yang langsung bikin rekruter tertarik? Bukan cuma soal formalitas, cover letter yang keren bisa jadi penentu kamu lolos atau enggaknya ke tahap interview. Yuk, simak beberapa strategi buat bikin cover letter yang mempesona rekruter!
Baca Juga:
Strategi Membuat Cover Letter yang Mempesona Rekruter
1. Kenali Perusahaan dan Posisi yang Kamu Lamar
Sebelum mulai nulis, pastikan kamu paham banget soal perusahaan dan posisi yang kamu incar. Coba cek visi, misi, atau proyek terbaru mereka. Kalau bisa, sesuaikan pengalaman dan keterampilan kamu dengan kebutuhan mereka. Ini bikin kamu terlihat lebih spesifik dan relevan.
2. Buka dengan Kalimat Pembuka yang Menarik
Jangan mulai cover letter dengan kalimat basi kayak, “Dengan ini saya melamar…” Itu udah terlalu biasa! Kamu bisa buka dengan sesuatu yang lebih engaging, misalnya:
“Saya tertarik melamar posisi Marketing Specialist di [nama perusahaan] karena saya yakin pengalaman saya di bidang digital marketing bisa membantu perusahaan mencapai target growth lebih cepat.”
3. Tunjukkan Kelebihan Kamu secara Singkat dan Jelas
Kamu enggak perlu cerita panjang lebar. Fokus ke pencapaian utama yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Misalnya:
- “Berhasil meningkatkan traffic website sebesar 40% dalam waktu 3 bulan.”
- “Mengelola tim sales dan mencapai target 110% setiap bulan.”
Dengan begini, rekruter langsung paham nilai lebih kamu tanpa harus baca berlembar-lembar.
4. Tunjukkan Antusiasme dan Alasan Kamu Tertarik
Rekruter suka sama kandidat yang punya passion dan niat kuat. Jelasin kenapa kamu tertarik kerja di perusahaan mereka. Misalnya, kalau kamu melamar di startup, kamu bisa bilang kalau kamu tertarik sama inovasi dan dinamika kerja yang cepat.
5. Gunakan Bahasa yang Profesional tapi Tetap Santai
Jangan terlalu kaku, tapi juga enggak boleh terlalu santai kayak chatting sama teman. Gunakan bahasa yang sopan tapi tetap approachable. Ini akan bikin kamu terkesan percaya diri dan asertif.
6. Sesuaikan Format dan Panjang Cover Letter
Usahakan cover letter enggak lebih dari satu halaman. Gunakan font yang rapi dan ukuran yang nyaman dibaca (kayak Times New Roman atau Arial ukuran 11-12). Pastikan juga ada spasi antar paragraf biar enak dilihat.
7. Jangan Lupa Sertakan Call to Action di Akhir
Akhiri cover letter dengan ajakan yang ramah tapi tegas. Misalnya:
“Saya berharap bisa berdiskusi lebih lanjut tentang bagaimana saya bisa berkontribusi di perusahaan ini. Saya siap untuk interview kapan pun dibutuhkan.”
Dengan cara ini, kamu memberi kesan terbuka dan siap diajak kerjasama.
8. Proofread dan Cek Ulang sebelum Dikirim
Kesalahan typo atau format yang berantakan bisa bikin rekruter ilfeel. Sebelum dikirim, pastikan kamu baca ulang dan koreksi kesalahan kecil yang mungkin terlewat. Kalau perlu, minta teman untuk bantu cek ulang.
9. Personalize untuk Setiap Perusahaan
Jangan pakai cover letter yang sama buat semua lamaran. Tiap perusahaan pasti punya kebutuhan dan kultur kerja yang berbeda. Usahakan kamu personalize cover letter untuk menunjukkan bahwa kamu benar-benar peduli dan serius dengan posisi yang dilamar.
10. Lampirkan dengan CV yang Solid
Cover letter kamu harus didukung sama CV yang kuat. Jadi, pastikan CV kamu juga relevan dan menarik perhatian. Jangan lupa, cover letter dan CV harus saling melengkapi, bukan cuma mengulang informasi yang sama.
Dengan strategi di atas, kamu punya peluang lebih besar buat bikin rekruter terkesan dan tertarik panggil kamu interview. Tapi ingat, biar makin siap, kamu perlu terus kembangkan leadership dan keterampilan pribadi. Salah satu caranya adalah dengan bergabung di Young On Top Leadership Program (YOTLP)! Program ini dirancang buat bantu kamu jadi pemimpin muda yang siap menghadapi tantangan karier di masa depan.
Yuk, jangan sampai ketinggalan! Daftar sekarang di Young On Top Leadership Program dan maksimalkan potensi dirimu! 🚀