Konten Evergreen vs Trending – Dalam dunia konten online, kamu mungkin sering bingung harus fokus pada konten evergreen atau konten yang sedang tren. Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, tergantung pada tujuan dan target audiens kamu. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memilih jenis konten yang tepat.
Baca juga:
-
10 Cara Menggunakan Konten Evergreen untuk Affiliate Marketing
-
10 Cara Mengunakan Konten Trending untuk Affiliate Marketing
Konten Evergreen vs. Konten Trending: Pilih yang Mana?
1. Kekontinan Nilai
Konten evergreen cenderung tetap relevan dari waktu ke waktu. Ini berarti kamu bisa mendapatkan lalu lintas organik jangka panjang meskipun tidak terlalu banyak dibicarakan saat ini.
2. Tren Sementara
Konten yang sedang tren bisa memberikan lonjakan lalu lintas yang cepat karena banyak orang mencarinya saat ini. Namun, popularitasnya bisa merosot setelah tren tersebut reda.
3. Target Audiens
Pilih jenis konten yang sesuai dengan kebutuhan audiens kamu. Jika mereka mencari informasi yang tetap relevan sepanjang waktu, maka konten evergreen lebih cocok.
4. SEO dan Pencarian
Konten evergreen cenderung lebih stabil dalam pencarian mesin telusur karena fokus pada kata kunci yang lebih konstan. Sementara itu, konten tren bisa memberikan lonjakan trafik singkat dari kata kunci tren.
5. Investasi Waktu
Pembuatan konten evergreen biasanya memerlukan waktu lebih lama karena kamu perlu menggali informasi mendalam yang relevan dalam jangka panjang. Sementara itu, konten tren bisa dibuat lebih cepat tetapi membutuhkan penyesuaian lebih sering.
6. Keterkaitan dengan Niche
Beberapa niche lebih cocok dengan konten evergreen karena topik utama mereka jarang berubah. Namun, untuk industri yang terus berubah, konten tren bisa lebih efektif untuk menangkap perhatian.
7. Kemungkinan Viral
Konten tren memiliki potensi untuk menjadi viral jika kamu mengambil momentum yang tepat. Namun, ini juga memiliki risiko cepat menjadi usang.
8. Hubungan dengan Brand
Pilih jenis konten yang mendukung tujuan jangka panjang merek kamu. Konten evergreen dapat membangun otoritas dan kepercayaan dalam jangka panjang, sementara konten tren bisa mendukung visibilitas dan interaksi singkat.
9. Eksperimen dan Inovasi
Kombinasikan keduanya dengan eksperimen dan inovasi untuk menemukan keseimbangan yang tepat. Kadang-kadang, konten yang memadukan elemen evergreen dengan sentuhan tren bisa menjadi strategi yang paling efektif.
10. Analisis Kinerja
Pantau kinerja konten kamu secara teratur dan sesuaikan strategi kamu berdasarkan data yang kamu kumpulkan. Ini akan membantu kamu memahami preferensi dan perilaku audiens kamu lebih baik.
Dengan mempertimbangkan poin-poin di atas, kamu bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam memilih jenis konten yang paling cocok untuk mencapai tujuan kamu dalam strategi pemasaran digital. Jadi, apakah kamu lebih condong ke konten evergreen yang stabil atau konten tren yang mengikuti perubahan cepat dalam pasar digital? Pilih dengan bijak!