Jenis-Jenis Gaslighting – Gaslighting itu bukan sekadar istilah keren yang sering muncul di media sosial. Ini adalah bentuk manipulasi psikologis yang bikin seseorang meragukan realitasnya sendiri. Gaslighting bisa terjadi di mana aja—dalam hubungan asmara, pertemanan, bahkan lingkungan kerja. Nah, biar kamu makin paham, yuk kenali jenis-jenis gaslighting yang sering terjadi di sekitar kita!
Jenis-Jenis Gaslighting yang Sering Terjadi di Sekitar Kita
1. Countering (Membantah Ingatan Kamu)
Gaslighter sering banget membantah atau mempertanyakan ingatan kamu. Mereka bisa bilang, “Kamu salah ingat, deh! Nggak pernah ada kejadian kayak gitu.” atau “Ah, kamu suka berlebihan, sih!” Kalau ini terus-terusan terjadi, kamu jadi ragu sama ingatan sendiri.
2. Withholding (Menahan Informasi dan Emosi)
Ini terjadi ketika seseorang pura-pura nggak ngerti atau menolak dengerin kamu. Contohnya, pasangan atau teman yang bilang, “Aku nggak ngerti maksud kamu,” atau “Udahlah, kamu lebay banget!” Mereka sengaja nggak mau terlibat dalam pembicaraan yang penting buat kamu.
3. Trivializing (Meremehkan Perasaan Kamu)
Pernah nggak sih kamu curhat, tapi malah dianggap lebay? Contohnya, kamu bilang lagi sedih atau kecewa, tapi lawan bicaramu malah jawab, “Ah, itu mah sepele, biasa aja!” atau “Jangan baperan, dong!” Ini bisa bikin kamu merasa perasaanmu nggak valid dan akhirnya ragu sama diri sendiri.
4. Diverting (Mengalihkan Topik)
Gaslighter suka banget mengalihkan pembicaraan biar nggak ketahuan salah. Misalnya, kamu lagi bahas sesuatu yang penting, tapi mereka malah bilang, “Udahlah, jangan bahas itu terus. Lebih baik kita ngomongin yang lain.” Akhirnya, kamu jadi nggak bisa menyelesaikan masalah yang ada.
5. Denial (Menyangkal Fakta yang Jelas-Jelas Terjadi)
Mereka bisa menyangkal sesuatu yang sebenarnya udah jelas terjadi. Contohnya, kamu lihat sendiri mereka berbuat salah, tapi mereka bilang, “Kamu ngarang cerita! Aku nggak pernah kayak gitu.” Lama-lama, kamu jadi bingung dan mempertanyakan realitas kamu sendiri.
6. Blaming (Menyalahkan Korban)
Gaslighter sering banget memutarbalikkan keadaan dan bikin kamu merasa bersalah. Misalnya, kamu protes karena mereka bersikap kasar, tapi mereka malah bilang, “Ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu nggak bikin aku marah, aku nggak akan begini.” Akibatnya, kamu jadi merasa bertanggung jawab atas kesalahan mereka.
7. Rewriting History (Mengubah Fakta dan Sejarah)
Jenis gaslighting ini bikin kamu meragukan masa lalu. Gaslighter bisa mengubah cerita atau fakta biar sesuai sama versi mereka. Contohnya, mereka pernah ngomong sesuatu yang menyakitkan, tapi saat kamu mengingatkan, mereka bilang, “Aku nggak pernah ngomong gitu! Kamu aja yang salah denger.” Ini bikin kamu jadi bingung sendiri.
Bagaimana Cara Menghadapi Gaslighting?
Kalau kamu merasa jadi korban gaslighting, jangan panik! Ini beberapa cara buat melindungi diri kamu:
- Percaya sama ingatan dan perasaan kamu – Jangan biarkan orang lain membuatmu meragukan diri sendiri.
- Catat kejadian yang mencurigakan – Tulis setiap perkataan atau kejadian yang terasa aneh agar kamu punya bukti.
- Diskusikan dengan orang terpercaya – Ceritakan pengalamanmu ke teman atau keluarga yang bisa memberikan perspektif objektif.
- Beri batasan – Jangan biarkan gaslighter mengontrol perasaan dan pemikiran kamu.
- Cari bantuan profesional – Kalau gaslighting sudah terlalu mengganggu mental kamu, nggak ada salahnya konsultasi ke psikolog.
Kesimpulan
Gaslighting bisa terjadi di mana aja dan dilakukan oleh siapa aja. Yang paling penting, kamu harus peka dan sadar kalau ada seseorang yang berusaha memanipulasi kamu. Jangan takut untuk speak up dan lindungi diri kamu dari manipulasi yang bisa merusak mental. Kamu berhak untuk merasa aman dan dihargai! 💪
Kalau kamu mau ningkatin kemampuan leadership dan soft skill biar lebih siap menghadapi manipulasi atau tantangan di lingkungan sosial dan profesional, coba deh ikut Young On Top Leadership Program (YOTLP). Program ini nggak cuma ngajarin leadership, tapi juga banyak banget ilmu pengembangan diri yang bisa bikin kamu makin percaya diri dan berdaya. Daftar sekarang di Young On Top Leadership Program!