Kalau kamu lagi nyiapin portofolio buat melamar kerja, penting banget buat ngerti apa aja yang biasanya dicek sama HRD. Banyak kandidat yang sebenernya punya skill oke, tapi portofolionya kurang rapi atau nggak nunjukin nilai terbaiknya. Biar kamu nggak ikut salah langkah, nih daftar lengkap hal yang sering HRD perhatiin plus cara gampang buat memenuhinya.
Baca juga:
- 12 Alasan Ikut Volunteer Bisa Bikin Kamu Makin Percaya Diri
- 8 Alasan Ikut Volunteer Membuatmu Lebih Mudah Diterima Kerja
Hal yang Dilihat HRD dalam Portofolio (Dan Cara Memenuhinya)
1. Struktur Portofolio yang Rapi
HRD suka portofolio yang gampang dibaca dan jelas alurnya. Mulai dari profil, skill, karya, sampai kontak.
Cara memenuhinya: pakai layout sederhana, kasih jarak antar elemen, hindari halaman berantakan.
2. Identitas Diri yang Jelas
Nama, posisi yang kamu incar, dan kontak aktif itu basic tapi penting.
Cara memenuhinya: pastiin email profesional dan nomor telepon gampang dihubungi.
3. Foto Profesional
Nggak harus formal banget tapi tetap sopan dan rapi.
Cara memenuhinya: cukup foto dari bahu ke atas dengan pencahayaan bagus.
4. Ringkasan Profil yang Menarik
HRD pengen tahu kamu itu tipe pekerja kayak apa dalam beberapa kalimat pertama.
Cara memenuhinya: tulis kelebihan, pengalaman singkat, dan tujuan karier.
5. Skill Utama yang Relevan
HRD cek apakah skill kamu cocok sama posisi yang dilamar.
Cara memenuhinya: tampilkan skill paling relevan dulu, jangan semua skill dimasukin.
6. Pengalaman Kerja yang Nyambung
Yang dilihat bukan cuma lama kerja, tapi relevansinya.
Cara memenuhinya: bikin deskripsi singkat tentang tugas dan pencapaian.
7. Portofolio Karya yang Bisa Dibuka
Link error itu bikin HRD kapok.
Cara memenuhinya: cek ulang link dan pastikan aksesnya publik.
8. Hasil Kerja yang Terukur
Angka bikin HRD lebih percaya kemampuan kamu.
Cara memenuhinya: contohnya “naikin traffic 150%”, “kurangi komplain 30%”.
9. Variasi Proyek
Semakin beragam tapi relevan, semakin bagus.
Cara memenuhinya: tampilkan 3–6 karya dari kategori berbeda.
10. Orisinalitas Karya
Plagiarisme itu auto skip.
Cara memenuhinya: tampilkan karya asli atau jelasin peran kamu kalau proyek tim.
11. Konsistensi Branding Pribadi
Dari font, tone, sampai warna sebaiknya selaras.
Cara memenuhinya: pakai template yang sama dan tone yang konsisten.
12. Kemampuan Memecahkan Masalah
HRD pengen lihat cara pikir kamu.
Cara memenuhinya: jelasin proses kerja mulai dari masalah → solusi → hasil.
13. Testimoni atau Rekomendasi
Bikin kamu makin kredibel.
Cara memenuhinya: minta testimoni singkat dari klien, atasan, atau teman kerja.
14. Tools yang Kamu Kuasai
Penting banget buat posisi teknis.
Cara memenuhinya: tampilkan tools yang beneran kamu bisa.
15. Proyek Terbaru
HRD suka lihat perkembangan terbaru kamu.
Cara memenuhinya: update portofolio minimal tiap 3–6 bulan.
16. Kejelasan Peran dalam Tim
Biar HRD tahu kontribusi spesifik kamu.
Cara memenuhinya: tulis jelas posisi atau tugasmu di proyek.
17. Kualitas Visual
Visual berantakan bikin HRD ragu.
Cara memenuhinya: pakai layout rapi, warna enak dilihat, dan hindari typo.
18. Keaslian Suara (Tone Voice)
Portofolio harus tetap terasa “kamu”.
Cara memenuhinya: tulis dengan gaya santai tapi profesional.
19. Motivasi dan Passion Kerja
HRD bisa lihat ini dari pemilihan karya dan cara kamu cerita.
Cara memenuhinya: tampilkan proyek favorit dan alasannya.
20. Kontak dan Call-to-Action
Sering dilupain padahal penting.
Cara memenuhinya: kasih email, nomor WA, LinkedIn, atau ajakan kayak “Hubungi aku buat kerja sama”.
Portofolio yang bagus itu bukan yang paling mewah, tapi yang paling jelas nunjukin siapa kamu, apa kemampuanmu, dan dampak yang pernah kamu kasih. HRD cuma butuh beberapa menit buat ngecek portofolio, jadi pastiin isinya padat, relevan, dan gampang dimengerti.