Young On Top

7 Fakta Psikologis Tentang Perfeksionis yang Jarang Diketahui

7 Fakta Psikologis Tentang Perfeksionis yang Jarang Diketahui

Banyak orang nganggep perfeksionis itu hal keren karena identik sama kerja rapi, hasil maksimal, dan disiplin tinggi. Tapi di balik itu semua, ada sisi psikologis yang jarang banget disadari. Sifat perfeksionis ternyata bisa rumit, bahkan bisa berdampak ke kesehatan mental kalau nggak dikontrol. Yuk, kenali beberapa faktanya!

Baca juga

Fakta Psikologis Tentang Perfeksionis yang Jarang Diketahui

1. Perfeksionis Sering Takut Banget Sama Kegagalan

Orang perfeksionis biasanya punya rasa takut gagal yang gede banget. Mereka ngerasa setiap kesalahan adalah bencana, bukan proses belajar. Akibatnya, mereka bisa stres sendiri bahkan sebelum mulai ngerjain sesuatu.

2. Dorongan Buat Diakui Itu Kuat Banget

Salah satu motivasi terbesar perfeksionis bukan cuma pengen hasil sempurna, tapi juga pengen diakui sama orang lain. Mereka sering ngaitin nilai diri dengan pencapaian. Kalau hasilnya nggak sesuai ekspektasi, langsung ngerasa nggak berharga.

3. Overthinking Jadi Sahabat Dekat

Perfeksionis punya kebiasaan mikir berlebihan bahkan buat hal kecil. Mereka bisa muter-muter di kepala cuma buat mutusin hal sepele karena takut salah. Lama-lama, ini bisa bikin mental capek dan susah fokus ke hal lain.

4. Ada Hubungannya Sama Pola Asuh Waktu Kecil

Banyak penelitian bilang, sifat perfeksionis sering muncul dari pola asuh yang terlalu menuntut. Misalnya, waktu kecil selalu diminta jadi “anak sempurna” dan jarang dikasih ruang buat salah. Kebiasaan itu akhirnya kebawa sampai dewasa.

5. Perfeksionis Sering Ngerasa Nggak Pernah Cukup

Walau hasilnya udah bagus banget, perfeksionis sering ngerasa masih kurang. Mereka susah puas sama kerjaan sendiri dan terus ngerasa bisa lebih baik. Di satu sisi bagus, tapi kalau kebablasan bisa bikin burnout.

6. Suka Menunda Karena Takut Salah

Aneh tapi nyata, banyak perfeksionis justru sering menunda-nunda kerjaan. Alasannya? Takut hasilnya nggak sesuai standar mereka sendiri. Jadi, mereka terus nyari waktu “sempurna” buat mulai, yang akhirnya nggak pernah datang.

7. Perfeksionis Bisa Tumbuh Jadi Orang Sangat Kritis

Perfeksionis bukan cuma kritis sama diri sendiri, tapi juga ke orang lain. Mereka kadang susah nerima cara kerja yang beda dari standar mereka. Kalau nggak dikontrol, ini bisa ganggu hubungan kerja atau pertemanan.

Perfeksionis bukan hal buruk selama kamu bisa ngontrolnya. Tapi kalau mulai bikin kamu stres, takut gagal, atau nggak bahagia, mungkin udah saatnya belajar buat lebih santai. Ingat, sempurna itu nggak harus tanpa salah. Kadang, justru dari kesalahan kamu bisa tumbuh dan belajar lebih banyak.

Most Reading