Kalau kamu pernah denger tentang JLPT (Japanese Language Proficiency Test), pasti tahu dong kalau ujian ini punya reputasi yang cukup “ngeri”. Tapi seberapa susah sih JLPT dibanding ujian bahasa lain kayak TOEFL, IELTS, atau TOPIK? Nah, biar nggak penasaran, yuk bahas bareng 8 level kesulitannya!
Baca juga:
- YOTers Malang – Pendaftaran YOTers Trip Form
- 10 Alasan Kenapa Americano Jadi Pilihan Favorit Para Pekerja Kantoran
Level Kesulitan JLPT Kalau Dibanding Sama Ujian Bahasa Lain
1. JLPT N1 Setara IELTS 8.0 ke Atas
Banyak orang bilang, JLPT N1 tuh ibarat IELTS 8.0–9.0 dalam hal tingkat kefasihan. Kamu harus ngerti teks akademik rumit, idiom Jepang, sampai nuansa halus antar kalimat. Jadi, kalau udah bisa lulus N1, kemampuan bahasamu udah setara native level.
2. JLPT N2 Mirip TOEFL iBT 100-an
Level N2 tuh buat yang udah nyaman baca koran Jepang dan nonton berita tanpa subtitle. Mirip kayak TOEFL iBT di kisaran 100 poin — butuh pemahaman tinggi soal struktur bahasa dan konteks formal.
3. JLPT N3 = B2 di CEFR
Kalau kamu tahu standar CEFR (yang dipakai Eropa), N3 bisa dibilang setara level B2. Kamu udah bisa ngobrol lancar dan paham teks sehari-hari, tapi masih bakal kesulitan di topik berat kayak politik atau ekonomi.
4. JLPT N4 = B1 di CEFR
Di level ini, kamu udah bisa ngobrol santai, baca tulisan sederhana, dan paham percakapan dasar. Mirip banget sama CEFR B1 atau TOEIC di kisaran 500–600. Cocok buat yang udah belajar Jepang 1–2 tahun.
5. JLPT N5 Masih Dasar Banget
N5 itu level paling dasar. Fokusnya di kosakata dan tata bahasa harian. Kalau dibanding TOEFL atau IELTS, ini kayak level A2 di CEFR — cocok banget buat pemula yang baru mulai belajar hiragana dan katakana.
6. JLPT Lebih Fokus ke Bacaan & Pendengaran
Berbeda sama TOEFL/IELTS yang ada speaking dan writing, JLPT cuma ngetes reading dan listening. Jadi jangan heran kalau orang bisa lulus N2 tapi masih gugup pas ngomong sama orang Jepang asli!
7. Kosakata Jepang Lebih Rumit dari Bahasa Inggris
Bahasa Jepang punya sistem penulisan yang kompleks (kanji, hiragana, katakana). Bahkan di level menengah aja, kamu harus hafal ribuan kanji. Ini bikin JLPT terasa lebih berat dibanding ujian bahasa lain yang cuma pakai alfabet.
8. Konteks Sosial di JLPT Bikin Bingung
Selain grammar, kamu juga harus ngerti konteks sosial — kapan pakai bahasa sopan, kapan pakai kasual. Ini hal yang nggak terlalu diuji di TOEFL/IELTS, tapi di JLPT bisa jadi pembeda besar antara lulus atau gagal.
Kalau dibanding ujian bahasa lain, JLPT punya kesulitan unik — bukan cuma dari struktur bahasanya, tapi juga budaya dan cara pikir orang Jepang. Jadi kalau kamu lagi belajar buat JLPT, siapin mental dan strategi belajar yang beda ya. Karena JLPT itu bukan sekadar ujian bahasa, tapi ujian cara berpikir ala Jepang juga!