Young On Top

10 Kesalahpahaman Orang tentang Jurusan Sastra Inggris

10 Kesalahpahaman Orang tentang Jurusan Sastra Inggris

Kalau kamu kuliah di Sastra Inggris, pasti udah sering banget denger komentar kayak “Oh, jadi kamu bakal jadi guru bahasa Inggris ya?” atau “Pasti hafal semua grammar, dong?” Nah, padahal jurusan ini nggak sesempit itu, lho. Banyak banget kesalahpahaman soal Sastra Inggris yang bikin orang salah paham tentang apa aja yang sebenarnya dipelajari. Yuk, kita bahas satu-satu!

Baca juga:

Kesalahpahaman Orang tentang Jurusan Sastra Inggris

1. Cuma Belajar Grammar dan Vocabulary

Ini nih yang paling sering! Banyak yang mikir kuliah Sastra Inggris cuma soal ngafalin grammar, tenses, dan kosa kata. Padahal, di jurusan ini kamu belajar hal yang jauh lebih luas — mulai dari analisis sastra, sejarah bahasa, sampai teori budaya dan kajian linguistik.

2. Lulusnya Jadi Guru Bahasa Inggris

Emang banyak lulusan Sastra Inggris yang jadi pengajar, tapi bukan berarti itu satu-satunya pilihan karier. Banyak juga yang kerja di dunia kreatif, penerjemahan, periklanan, media, content writing, public relations, bahkan corporate communication.

3. Mahasiswanya Harus Jago Bahasa Inggris dari Awal

Nggak harus! Kuliah justru tempat buat belajar dan berkembang. Banyak mahasiswa yang awalnya belum lancar ngomong Inggris, tapi pelan-pelan meningkat karena terbiasa pakai bahasa itu di kelas.

4. Sastra Inggris Sama dengan Pendidikan Bahasa Inggris

Ini dua hal yang beda banget. Sastra Inggris fokus ke analisis karya sastra, bahasa, dan budaya, sementara Pendidikan Bahasa Inggris lebih fokus ke cara mengajar bahasa Inggris. Jadi jangan ketuker, ya!

5. Cuma Baca Novel dan Puisi

Iya, baca novel dan puisi memang bagian penting, tapi bukan itu doang. Kamu juga bakal belajar menganalisis makna di balik karya sastra, sejarahnya, bahkan ideologi dan filosofi yang tersirat di dalamnya.

6. Nggak Ada Hitung-Hitungan, Jadi Gampang

Eits, jangan salah! Meskipun nggak ada matematika, tugas-tugas di Sastra Inggris bisa bikin otak ngebul. Kamu bakal sering nulis esai analisis, riset teori sastra, dan bikin argumen akademik yang solid. Butuh logika yang kuat juga, lho.

7. Kuliahnya Cuma Ngomong Bahasa Inggris Tiap Hari

Sebagian besar memang pakai bahasa Inggris, tapi nggak berarti tiap hari kamu harus ngomong full English. Kadang kelas diskusi juga bisa campur, tergantung dosennya. Yang penting, kamu terbiasa berpikir dalam dua bahasa.

8. Susah Dapat Kerja

Ini salah besar. Justru lulusan Sastra Inggris punya skill komunikasi, penulisan, dan analisis yang dicari banyak perusahaan. Kamu bisa kerja di berbagai bidang karena kemampuan bahasamu fleksibel banget.

9. Sastra Inggris Itu Cuma Buat yang Suka Baca

Suka baca emang membantu, tapi yang paling penting adalah kemampuan berpikir kritis dan terbuka sama berbagai perspektif. Banyak mahasiswa Sastra Inggris yang awalnya nggak terlalu suka baca, tapi akhirnya jadi jatuh cinta sama dunia literasi.

10. Kuliahnya Santai dan Nggak Terlalu Serius

Banyak yang kira jurusan ini ringan karena “cuma baca dan nulis.” Padahal tugas-tugasnya bisa numpuk banget. Kamu harus pinter ngatur waktu buat baca, nulis esai, dan presentasi dalam bahasa Inggris. Jadi, nggak sesantai yang dibayangkan!

Jadi, jurusan Sastra Inggris itu bukan cuma tentang ngomong pakai bahasa Inggris atau baca novel klasik. Di balik itu, ada proses berpikir, menganalisis, dan memahami budaya yang dalam banget. Kalau kamu tertarik sama bahasa, tulisan, dan cara berpikir manusia lewat karya, Sastra Inggris bisa jadi jurusan yang cocok banget buat kamu!

Most Reading