Dehidrasi itu bukan cuma soal “kurang minum air putih”. Nyatanya, kondisi ini punya banyak jenis dan penyebab yang beda-beda. Kalau kamu cuma tahu dehidrasi ringan karena lupa minum, kamu wajib baca sampai habis! Soalnya, memahami jenis dehidrasi bisa bantu kamu tahu kapan tubuh lagi butuh cairan atau malah butuh penanganan medis. Yuk, kenali satu per satu!
Baca juga:
- 10 Minuman yang Bisa Memperparah Dehidrasi, Hindari!
- 10 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Memperparah Asam Lambung Kamu
Jenis Dehidrasi yang Perlu Kamu Ketahui
1. Dehidrasi Isotonik
Ini jenis dehidrasi yang paling umum. Terjadi saat tubuh kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah seimbang, misalnya karena keringat berlebih, diare, atau muntah. Akibatnya, volume darah berkurang dan kamu bisa merasa lemas, pusing, dan haus banget.
2. Dehidrasi Hipotonik
Kalau kamu sering minum air tanpa menambah elektrolit (kayak natrium), kamu bisa kena dehidrasi hipotonik. Cairan di tubuh memang nambah, tapi kadar garam jadi terlalu rendah. Akibatnya, sel-sel tubuh malah “menyerap” air dan bisa bikin bengkak, pusing, bahkan kejang kalau parah.
3. Dehidrasi Hipertonik
Jenis ini kebalikan dari hipotonik. Biasanya terjadi saat tubuh kehilangan lebih banyak air dibanding elektrolit — misalnya karena demam tinggi atau lupa minum saat olahraga. Kamu bisa ngerasa haus parah, bibir kering, kulit kasar, dan urine berwarna gelap.
4. Dehidrasi Akut
Dehidrasi akut muncul dalam waktu singkat, biasanya akibat muntah atau diare yang parah. Dalam hitungan jam, cairan tubuh bisa drop drastis. Ini kondisi yang serius dan perlu segera diatasi biar nggak berujung ke syok.
5. Dehidrasi Kronis
Kalau kamu sering lupa minum air putih setiap hari, pelan-pelan tubuh bisa alami dehidrasi kronis. Gejalanya nggak langsung kelihatan, tapi bisa bikin kulit kusam, sembelit, dan energi cepat habis.
6. Dehidrasi Ringan
Jenis ini sering banget dialami tanpa disadari. Ciri-cirinya haus, bibir kering, dan sedikit pusing. Biasanya bisa pulih dengan cepat asal kamu langsung minum cukup air. Tapi kalau dibiarkan, bisa berkembang ke tahap yang lebih parah.
7. Dehidrasi Sedang
Kalau cairan tubuh yang hilang udah sekitar 5–10%, kamu bisa mulai ngerasain gejala yang lebih berat. Misalnya jantung berdebar, lemas banget, dan urine makin sedikit. Kondisi ini udah butuh perhatian serius.
8. Dehidrasi Berat
Nah, ini tingkat paling berbahaya. Tubuh kehilangan lebih dari 10% cairannya. Kulit jadi sangat kering, tekanan darah drop, dan bisa pingsan. Biasanya butuh perawatan medis segera dan infus untuk mengganti cairan tubuh.
9. Dehidrasi karena Penyakit
Beberapa kondisi medis juga bisa memicu dehidrasi, seperti diabetes, demam tinggi, atau infeksi saluran kemih. Jadi, meskipun kamu udah minum cukup air, penyakit tertentu bisa bikin cairan tubuh terus berkurang tanpa kamu sadari.
Dehidrasi itu nggak bisa dianggap sepele. Jenisnya banyak dan efeknya bisa beda-beda tergantung penyebabnya. Jadi, mulai sekarang jangan cuma fokus minum air putih, tapi juga perhatikan asupan elektrolit, pola makan, dan kondisi tubuh kamu. Biar tetap segar, sehat, dan nggak gampang drop!