Apakah Akademisi dan Dosen Juga Ikut Menyumbang Ide dalam 17+8? – Ketika membicarakan 17+8, banyak yang melihat hanya mahasiswa dan aktivis yang terlibat. Namun, sebenarnya ada peran akademisi dan dosen di balik layar. Mereka mungkin tidak turun ke jalan, tapi kontribusi mereka penting dalam memperkuat landasan gagasan 17+8.
Baca juga:
- Peran Kelompok Petani dan Nelayan dalam 17+8
- Sumbangsih Serikat Buruh dan Pekerja dalam Menyusun Tuntutan 17+8
Apakah Akademisi dan Dosen Juga Ikut Menyumbang Ide dalam 17+8?
1. Memberi dasar teori dan analisis
Dosen dari berbagai bidang, seperti hukum, ekonomi, dan politik, sering menjadi rujukan mahasiswa dalam menyusun argumentasi. Hal ini membuat 17+8 tidak hanya emosional, tetapi juga logis dan terukur.
2. Menyediakan ruang diskusi
Banyak forum kampus difasilitasi oleh dosen yang peduli dengan isu sosial. Di ruang-ruang diskusi inilah mahasiswa mendapat perspektif baru untuk merumuskan tuntutan.
3. Menghubungkan dengan penelitian
Akademisi punya akses ke data riset. Misalnya, data tentang kemiskinan, ketimpangan ekonomi, atau dampak kebijakan tertentu. Data itu memperkuat isi 17+8.
4. Menjadi jembatan komunikasi
Beberapa dosen punya jaringan ke pemerintah maupun lembaga internasional. Mereka bisa menjadi jembatan agar suara mahasiswa lebih terdengar.
5. Memberi legitimasi moral
Keterlibatan akademisi memberi bobot moral. Jika profesor atau dosen mendukung kajian 17+8, publik akan melihat bahwa ini bukan sekadar aspirasi jalanan, tetapi punya dasar akademik yang kuat.
Jadi, walau tidak selalu terlihat di garis depan, akademisi dan dosen adalah “otak cadangan” di balik lahirnya 17+8.