Pernah ketemu orang yang kayaknya dunia tuh cuma muter di sekitar dia aja? Semua pembicaraan balik lagi ke dirinya, semua keputusan harus sesuai kemauannya. Nah, sifat kayak gini biasa disebut egosentris. Tapi sebenarnya, ada banyak alasan kenapa seseorang bisa punya sifat ini. Yuk, kita bahas satu per satu.
Baca juga:
Penyebab Seseorang Bisa Menjadi Egosentris
1. Pola Asuh Waktu Kecil
Kalau dari kecil seseorang dibesarkan dengan pola asuh yang selalu nurutin semua keinginannya tanpa batasan, dia bisa tumbuh jadi pribadi yang susah mempertimbangkan orang lain. Kebiasaan dimanja ini bikin dia merasa wajar kalau semua hal harus sesuai keinginannya.
2. Kurang Diajarin Empati
Empati itu kemampuan buat ngerasain perasaan orang lain. Kalau dari kecil nggak terbiasa diajarin atau melihat contoh empati, seseorang jadi nggak peka sama kebutuhan dan perasaan orang lain. Akhirnya, dia fokusnya cuma ke dirinya sendiri.
3. Pernah Punya Pengalaman Buruk
Pengalaman hidup yang nggak enak, kayak dikhianati atau nggak dianggap, bisa bikin seseorang jadi defensif dan akhirnya cenderung egosentris. Mereka mikir kalau harus utamain diri sendiri biar nggak disakiti lagi.
4. Kurang Percaya Diri
Lucunya, egosentris nggak selalu karena terlalu pede. Kadang, orang yang kurang percaya diri justru berusaha nutupin kekurangannya dengan keliatan “paling” di segala hal. Mereka fokus ke diri sendiri supaya nggak keliatan lemah di mata orang lain.
5. Lingkungan yang Kompetitif
Kalau seseorang tumbuh di lingkungan yang serba kompetitif, entah itu di keluarga, sekolah, atau tempat kerja, dia bisa terbiasa mikir kalau semua orang adalah saingan. Akibatnya, dia lebih mikirin gimana caranya unggul daripada peduli ke orang lain.
6. Kurangnya Pengalaman Sosial
Orang yang jarang berinteraksi sama banyak tipe orang biasanya punya sudut pandang yang sempit. Karena nggak terbiasa ngadepin perbedaan, mereka jadi nggak paham kalau dunia nggak cuma soal dirinya.
7. Pengaruh Media Sosial
Media sosial bikin orang gampang banget pamer pencapaian, gaya hidup, atau pendapat. Kalau terlalu kebawa sama tren “semua harus lihat aku”, lama-lama kebiasaan ini bisa kebawa ke kehidupan nyata dan bikin seseorang makin egosentris.
Sifat egosentris itu nggak muncul begitu aja. Ada campuran faktor dari masa kecil, lingkungan, sampai pengalaman pribadi yang membentuknya. Kabar baiknya, sifat ini masih bisa diubah kalau kamu mau belajar empati dan mulai peduli sama orang lain.