5 Mitos dan Fakta tentang Konsumsi Buah Pisang – Pisang adalah salah satu buah yang paling populer di dunia, termasuk di Indonesia. Rasanya manis, mengenyangkan, dan mudah ditemukan. Tapi di balik kepopulerannya, banyak beredar mitos seputar konsumsi pisang yang kadang bikin orang ragu untuk memakannya. Nah, biar nggak salah paham, yuk kita bongkar 5 mitos dan fakta tentang buah pisang!
Baca juga:
- 5 Mengapa Pisang Baik untuk Pencernaan? Fakta Ilmiahnya
- 5 Pisang untuk Kecantikan: Masker Alami dari Dapur
5 Mitos dan Fakta tentang Konsumsi Buah Pisang
1. Mitos: Pisang bikin gemuk
Fakta: Pisang memang mengandung gula alami dan kalori, tapi jumlahnya masih tergolong rendah. Satu buah pisang ukuran sedang hanya sekitar 100 kalori. Selama dikonsumsi dengan porsi wajar, pisang justru bisa membantu diet karena mengenyangkan lebih lama.
2. Mitos: Pisang nggak baik dimakan malam hari
Fakta: Nggak ada bukti ilmiah yang melarang makan pisang di malam hari. Malah, pisang mengandung triptofan dan magnesium yang bisa membantu tubuh lebih rileks dan tidur nyenyak.
3. Mitos: Pisang bikin sembelit
Fakta: Pisang matang justru kaya serat larut yang membantu melancarkan pencernaan. Yang bisa bikin sembelit adalah pisang yang masih terlalu mentah karena mengandung resistant starch tinggi yang sulit dicerna.
4. Mitos: Pisang bahaya untuk penderita diabetes
Fakta: Pisang aman untuk penderita diabetes jika dikonsumsi dalam porsi wajar. Pilih pisang yang belum terlalu matang agar indeks glikemiknya lebih rendah.
5. Mitos: Semua pisang sama kandungan gizinya
Fakta: Ada banyak varietas pisang dengan perbedaan nutrisi. Misalnya, pisang raja punya rasa lebih manis dan kalori sedikit lebih tinggi dibandingkan pisang ambon, sedangkan pisang kepok lebih padat serat.