Gagal dalam bisnis itu bukan hal yang memalukan, tapi bisa jadi pelajaran paling mahal yang kamu dapet. Di dunia bisnis Indonesia, udah banyak banget perusahaan atau brand yang awalnya digadang-gadang bakal sukses besar, tapi justru tumbang di tengah jalan. Nah, biar kamu nggak jatuh di lubang yang sama, yuk intip 7 kegagalan bisnis paling besar di Indonesia dan apa yang bisa kamu pelajari dari situ.
Baca juga:
- 5 Peran Hacktiv8 di Era Digitalisasi: Visi Juventia Vicky untuk Masa Depan
- 5 Strategi Juventia Vicky Mendorong Pertumbuhan Industri Edukasi Teknologi di Indonesia
Kegagalan Terbesar di Dunia Bisnis Indonesia yang Bisa Jadi Pelajaran Berharga
1. Bakrie Telecom (Esia)
Siapa sih yang nggak kenal Esia? Dulu sempat ngehits banget dengan paket murah dan suara khas “Hape Esia”. Tapi, gara-gara nggak bisa bersaing di era smartphone dan gagal adaptasi dengan perkembangan teknologi, Esia akhirnya tenggelam. Pelajarannya? Inovasi itu wajib. Kalau kamu nggak gerak cepat, kamu bakal ketinggalan jauh.
2. Qubu Resort
Qubu Resort di Semarang pernah viral karena konsepnya unik—resort dengan bangunan berbentuk dome warna-warni. Tapi sayang, bangunan terbengkalai karena masalah perizinan dan manajemen. Ini bukti bahwa konsep unik doang nggak cukup, harus didukung eksekusi dan legalitas yang matang.
3. MatahariMall.com
Waktu diluncurkan, MatahariMall digadang-gadang bakal jadi “Alibaba-nya Indonesia”. Tapi nyatanya, bisnis e-commerce ini malah tutup. Kenapa? Karena terlambat adaptasi, terlalu banyak bakar duit, dan kalah bersaing sama Tokopedia & Shopee. Jadi, strategi digital dan efisiensi keuangan itu penting banget.
4. Blitzmegaplex (CGV Blitz)
Blitz sempat jadi bioskop hits yang beda dari yang lain. Tapi karena masalah finansial dan strategi ekspansi yang terlalu agresif, akhirnya saham Blitz dibeli CGV Korea. Brand “Blitz” pun perlahan menghilang. Dari sini kamu bisa belajar bahwa ekspansi harus seimbang sama kekuatan modal.
5. Tiger Air Mandala
Mandala Airlines sempat bangkit bareng Tiger Air dari Singapura. Tapi sayang, strategi harga murah yang nggak diimbangi dengan manajemen keuangan bikin maskapai ini tumbang. Pelajarannya? Jangan cuma fokus murah, tapi juga harus sustain secara operasional.
6. Tokobagus.com (OLX Indonesia)
Tokobagus pernah jadi raja iklan baris online. Tapi setelah rebranding jadi OLX, pamornya mulai turun karena perubahan identitas yang terlalu drastis dan banyak pesaing baru. Jadi, rebranding itu harus dilakukan hati-hati, jangan sampai malah bikin kehilangan pasar lama.
7. Seven Eleven (7-Eleven Indonesia)
7-Eleven di Indonesia sempat jadi tempat nongkrong favorit anak muda. Tapi, gara-gara regulasi soal penjualan alkohol dan persaingan ketat dari minimarket lokal, akhirnya tutup semua gerainya. Jadi, pahami regulasi lokal dan adaptasi dengan budaya setempat itu wajib banget.
Setiap bisnis pasti punya risiko gagal. Tapi dari 7 kasus di atas, kamu bisa belajar banyak soal pentingnya inovasi, manajemen keuangan, adaptasi teknologi, sampai memahami regulasi. Jangan takut gagal, tapi belajarlah dari kegagalan orang lain supaya kamu bisa lebih siap.
Kalau kamu lagi bangun bisnis atau mau mulai, jangan cuma lihat kisah sukses. Gali juga pelajaran dari kegagalan biar lebih siap menghadapi tantangan.
Mau dapet insight-insight keren seputar dunia bisnis dan pengembangan diri? Yuk, gabung bareng komunitas yang penuh inspirasi di Young On Top! Bukan cuma buat jadi pemimpin, tapi juga ningkatin soft skill biar kamu makin siap sukses 💪