Young On Top

YOTNC 15 Dorong Anak Muda Jadi Pelaku, Bukan Sekadar Konsumen Teknologi

YOTNC15: Teknologi untuk Manusia, Adapt or Be Left Behind

Jakarta, (19/07/2025) — Mengusung tema “Memperluas Akses dan Kesempatan Melalui Teknologi Digital,” Young On Top National Conference (YOTNC) ke-15 menjadi forum yang kuat untuk mendiskusikan transformasi digital yang inklusif. Lebih dari 5.000 anak muda Indonesia berkumpul di Balai Kartini untuk mendengarkan pidato utama dari para pembicara terkemuka: Masashi Nohara (VP Indonesia Country Head, SBI Holdings Jakarta), Jesse Choi (Co-Founder & Co-CEO, Reku), dan Veronica Utami (Country Director, Google Indonesia).

Pentingnya menumbuhkan inklusivitas dan kepercayaan dalam lingkungan keuangan digital menjadi prioritas utama. Masashi Nohara mengatakan, “Indonesia adalah pasar yang unik dan menarik, tidak seperti pasar lainnya,” dengan menekankan potensi negara ini untuk berkembang yang didukung oleh penduduknya yang muda dan melek teknologi. Sebagai investor yang signifikan melalui SBI Holdings, yang telah mendukung bisnis seperti Tokopedia, Nohara berpendapat bahwa Indonesia memiliki peluang yang berkelanjutan untuk investasi digital yang signifikan.

YOTNC15: Teknologi untuk Manusia, Adapt or Be Left Behind

Jesse Choi, di sisi lain, menekankan bahwa kemandirian ekonomi dan stabilitas keuangan adalah pilar penting bagi generasi yang siap menghadapi masa depan. Salah satu dari empat negara teratas di dunia dalam hal adopsi mata uang kripto adalah Indonesia. Namun yang lebih penting lagi, “untuk menghasilkan nilai jangka panjang, kita harus mengajari generasi muda untuk berpikir kritis dan tidak hanya mengikuti tren,” katanya. Choi mendorong perubahan cara pandang terhadap keuangan digital dari instrumen spekulatif menjadi jalan yang terhormat untuk stabilitas dan ekspansi.

Veronica Utami menekankan pentingnya literasi digital yang inklusif dan bermoral, terutama di era teknologi yang berkembang pesat seperti kecerdasan buatan. “Kita ingin menjadi produsen dan kreator, bukan hanya menjadi pasar teknologi,” katanya. Veronica menekankan daya cipta Indonesia dan mendorong generasi muda untuk melihat teknologi sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis. “Yang membuat perbedaan adalah memiliki pola pikir yang berkembang dan mau terus belajar,” lanjutnya.

Baca juga:

Diskusi ini berulang kali kembali pada pentingnya kolaborasi lintas sektor antara keuangan, teknologi, dan pendidikan. Para pembicara sepakat bahwa solusi digital yang berkelanjutan harus dirancang agar sederhana, dapat dipercaya, dan dapat diakses oleh semua orang. “Kami ingin menginspirasi generasi muda untuk melihat teknologi tidak hanya sebagai alat untuk mengakses, tetapi sebagai sarana yang ampuh untuk memecahkan masalah di dunia nyata dan mendorong perubahan sosial yang berarti.” Veronica menyimpulkan.

Bagi generasi muda yang hadir, YOTNC 15 bukan hanya konferensi, tetapi momentum penguatan visi diri dalam menghadapi era digital. Semangat #MudaSukses menggema di sepanjang acara, membawa pulang wawasan, inspirasi, dan kepercayaan diri bahwa teknologi adalah alat pemberdayaan, bukan sekadar tren.

Dengan topik yang relevan dan para pembicara visioner, YOTNC 15 menjadi pemicu semangat baru bagi anak muda Indonesia untuk tidak hanya terlibat, tapi turut menciptakan masa depan digital yang lebih etis, inklusif, dan transformatif.


Contact Media

Bartolomeus Rorimpandey, Writer
bartororimpandeyy@gmail.com

Essi Rosilawati, Editor
brand@yotinspirasi.com

Share the Post: