5 Menghadapi Krisis: Cara Karin Zulkarnaen Menjaga Hubungan dengan Pelanggan – Krisis bisa datang kapan saja—baik dalam bentuk pandemi, bencana ekonomi, atau dinamika internal perusahaan. Dalam kondisi seperti itu, kepercayaan pelanggan menjadi hal paling rapuh sekaligus paling penting untuk dijaga. Sosok Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, menunjukkan bagaimana strategi komunikasi yang empatik dan responsif dapat memperkuat hubungan dengan pelanggan, bahkan di tengah badai. Berikut adalah lima cara Karin menjaga koneksi yang solid dengan pelanggan saat krisis melanda:
Baca juga:
- 5 Strategi Karin Zulkarnaen dalam Menyampaikan Pesan Brand yang Autentik
- 5 Tips Karier dari Karin Zulkarnaen untuk Calon Pemimpin Muda
5 Menghadapi Krisis: Cara Karin Zulkarnaen Menjaga Hubungan dengan Pelanggan
- Cepat Tanggap dan Transparan
Bagi Karin, keterbukaan adalah kunci utama dalam menghadapi situasi sulit. Saat krisis muncul, ia memastikan informasi yang disampaikan kepada pelanggan bersifat jujur, jelas, dan mudah dipahami—tanpa berusaha menutup-nutupi realita. - Prioritaskan Empati dalam Komunikasi
Karin memahami bahwa dalam masa krisis, pelanggan butuh lebih dari sekadar layanan—mereka butuh didengar dan dimengerti. Oleh karena itu, setiap pesan yang dikirimkan selalu dilandasi oleh empati dan kepedulian terhadap kondisi pelanggan. - Gunakan Teknologi untuk Dekatkan Diri
Di tengah keterbatasan fisik saat pandemi, Karin mendorong digitalisasi layanan agar komunikasi tetap lancar. Chatbot, aplikasi layanan, dan webinar interaktif menjadi sarana penting untuk terus menjangkau dan membantu pelanggan. - Bangun Komunitas yang Saling Mendukung
Melalui berbagai inisiatif berbasis komunitas, Karin mendorong pelanggan untuk saling berbagi pengalaman dan semangat. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi membangun ikatan emosional yang lebih dalam dengan brand. - Berikan Solusi Nyata, Bukan Janji Kosong
Karin percaya bahwa dalam krisis, tindakan lebih penting dari kata-kata. Itulah sebabnya Prudential di bawah kepemimpinannya fokus pada penyesuaian layanan, seperti kemudahan klaim dan edukasi keuangan digital.
Krisis bukan akhir dari segalanya—justru bisa menjadi momen membangun kepercayaan yang lebih kuat. Yuk, pelajari cara-cara jujur dan manusiawi dalam berkomunikasi agar kamu juga bisa jadi pemimpin yang tahan uji di tengah krisis!