Young On Top

5 Mengupas Kepemimpinan Inklusif ala Veronica Utami

5 Mengupas Kepemimpinan Inklusif ala Veronica Utami – Di era digital yang terus berkembang, dunia kerja kini membutuhkan pemimpin yang bukan hanya cerdas dan inovatif, tetapi juga inklusif. Salah satu figur pemimpin perempuan yang berhasil menerapkan kepemimpinan inklusif adalah Veronica Utami. Dengan pengalamannya memimpin di Google hingga Telkomsel, Veronica membawa pendekatan kepemimpinan yang mampu merangkul berbagai latar belakang, gagasan, dan generasi. Berikut 5 nilai kepemimpinan inklusif ala Veronica Utami yang bisa jadi inspirasi buat anak muda:

Baca juga:

5 Mengupas Kepemimpinan Inklusif ala Veronica Utami

  1. Mendengarkan Tanpa Menghakimi
    Veronica dikenal sebagai pemimpin yang mau mendengarkan timnya. Ia memberi ruang bagi setiap individu untuk berbicara dan didengar, tanpa memandang jabatan atau latar belakang. Ini menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan saling percaya.
  2. Mendorong Partisipasi Aktif
    Ia tak hanya memberi perintah, tapi juga mendorong setiap orang untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Veronica percaya bahwa keputusan terbaik lahir dari diskusi yang melibatkan banyak perspektif.
  3. Merayakan Perbedaan
    Sebagai pemimpin di industri global dan beragam, Veronica menunjukkan bahwa perbedaan bukan hambatan, tapi kekuatan. Baik dari sisi gender, budaya, maupun generasi, semua disatukan untuk mencapai tujuan bersama.
  4. Membangun Kesetaraan Peluang
    Veronica aktif dalam mendorong perempuan dan anak muda agar mendapatkan akses dan peluang yang sama dalam dunia teknologi. Ia mendukung mentoring, pelatihan, dan pengembangan diri untuk siapa pun yang ingin tumbuh.
  5. Kepemimpinan dengan Empati
    Di tengah dunia yang serba cepat, Veronica tetap menjunjung tinggi empati. Ia memahami bahwa di balik setiap anggota tim, ada tantangan dan cerita yang perlu dihargai. Empati ini menjadikannya pemimpin yang dihormati, bukan ditakuti.

Kepemimpinan inklusif ala Veronica Utami adalah contoh nyata bahwa keberhasilan tak harus lahir dari dominasi, tapi bisa tumbuh dari kolaborasi dan penghargaan terhadap keberagaman. Yuk, mulai dari sekarang bangun gaya kepemimpinanmu yang inklusif dan berdampak positif!

Share the Post: