Young On Top

5 Kontribusi Cak Imin terhadap Dunia Pesantren dan Pendidikan Islam: Menyatukan Tradisi dan Masa Depan – Muhaimin Iskandar, atau lebih akrab disapa Cak Imin, adalah sosok politisi santri yang memiliki perhatian besar terhadap perkembangan pesantren dan pendidikan Islam di Indonesia. Sebagai cucu pendiri Nahdlatul Ulama dan tokoh utama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Cak Imin tidak hanya berbicara soal politik kekuasaan, tapi juga memperjuangkan kebijakan yang memperkuat akar pendidikan keislaman khas Indonesia: pesantren. Di tengah derasnya arus modernisasi dan globalisasi, Cak Imin berusaha keras menjaga agar pesantren tetap menjadi pusat ilmu, akhlak, dan pemberdayaan masyarakat. Berikut ini adalah 5 kontribusi penting Cak Imin terhadap dunia pesantren dan pendidikan Islam:

Baca juga:

5 Kontribusi Cak Imin terhadap Dunia Pesantren dan Pendidikan Islam: Menyatukan Tradisi dan Masa Depan

1. Inisiator dan Pendukung UU Pesantren
Salah satu pencapaian terbesar Cak Imin adalah keterlibatannya dalam mendorong disahkannya Undang-Undang Pesantren tahun 2019, yang memberikan pengakuan hukum dan alokasi anggaran negara untuk pesantren. Ini menjadi tonggak sejarah dalam integrasi pesantren ke sistem pendidikan nasional.

2. Perjuangkan Dana Abadi Pesantren
Cak Imin vokal mendorong realisasi dana abadi pesantren agar lembaga-lembaga pendidikan Islam bisa berkembang secara berkelanjutan tanpa ketergantungan pada donatur. Dana ini juga membantu pesantren dalam inovasi pendidikan dan penguatan ekonomi mandiri.

3. Mendorong Kurikulum Pesantren yang Kontekstual
Ia mendukung agar pesantren tidak hanya fokus pada ilmu agama, tapi juga membuka diri pada ilmu teknologi, kewirausahaan, dan digitalisasi. Tujuannya adalah mencetak santri yang siap bersaing di era modern, tanpa kehilangan jati diri.

4. Meningkatkan Akses Pendidikan bagi Santri Perempuan dan Daerah 3T
Cak Imin memperjuangkan agar pendidikan pesantren bisa menjangkau santri perempuan dan daerah tertinggal, termasuk melalui bantuan infrastruktur, beasiswa, dan pelatihan guru.

5. Menjadikan Pesantren sebagai Kekuatan Sosial Politik Umat
Ia menegaskan bahwa pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga agen perubahan sosial dan politik. Melalui PKB, ia banyak mendorong alumni pesantren masuk ke parlemen, pemerintahan, dan lembaga kebijakan.

Share the Post: