Amerika Keberatan Sistem QRIS – Belakangan ini, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) jadi salah satu sistem pembayaran yang makin populer di Indonesia. Praktis, cepat, dan serba digital. Tapi ternyata, ada kabar kalau Amerika agak “gak sreg” sama sistem ini. Lho, kok bisa? Yuk, kita bahas bareng kenapa Amerika bisa keberatan sama sistem QRIS buatan Indonesia ini.
Alasan Amerika Keberatan Sama Sistem QRIS Indonesia
Baca juga:
- 7 Implikasi QRIS Cross Border Terhadap Dominasi Dolar AS
- 10 Negara dengan Sistem Pembayaran Digital Paling Maju
1. Dominasi Teknologi Lokal
QRIS dikembangkan oleh Bank Indonesia dan lebih ngandelin teknologi dalam negeri. Buat negara kayak Amerika yang udah lama mendominasi teknologi finansial global, hal ini bisa bikin mereka ngerasa “kehilangan panggung”.
2. Minim Keterlibatan Perusahaan Asing
Di sistem QRIS, perusahaan-perusahaan asing kayak Visa atau Mastercard gak terlalu punya peran penting. Padahal selama ini, transaksi lintas negara sering lewat mereka. Amerika pastinya agak kurang senang kalau perannya mulai berkurang.
3. Potensi Ancaman Buat Dolar
QRIS ngedukung transaksi lokal dan ngebantu UMKM buat lebih mandiri secara ekonomi. Kalau sistem kayak gini makin meluas, dominasi dolar dalam transaksi internasional bisa perlahan tergeser. Nah, ini bisa jadi hal yang bikin Amerika waspada.
4. Dampak ke Bisnis Fintech Asal AS
QRIS bikin transaksi jadi lebih murah dan efisien. Ini bisa jadi ancaman buat bisnis fintech asing yang biasa ngambil fee tinggi. Apalagi kalau negara lain mulai ngikutin jejak Indonesia.
5. Khawatir Soal Pengaruh Global
Kalau QRIS sukses dan diadopsi negara-negara lain, Indonesia bisa punya pengaruh lebih besar di sistem keuangan global. Ini tentu bikin Amerika yang terbiasa jadi pusat keuangan dunia jadi agak gerah.
6. Akses Data yang Terbatas
Negara kayak Amerika biasa ngandelin data buat analisis pasar dan kepentingan geopolitik. Dengan sistem QRIS yang dikelola penuh oleh Indonesia, akses data buat pihak luar jadi terbatas. Hal ini jelas bisa bikin AS waspada.
7. Dorongan Digitalisasi Tanpa Ketergantungan
QRIS ngebantu digitalisasi ekonomi tanpa harus tergantung sama infrastruktur digital buatan luar negeri. Buat negara yang pengen pasar global tetap tergantung sama teknologinya, ini bisa jadi masalah besar.
8. Ngebuka Jalan Buat Sistem Pembayaran Alternatif
Sistem kayak QRIS bisa jadi cikal bakal buat sistem pembayaran antar negara tanpa harus lewat Amerika. Misalnya, transaksi langsung antar negara Asia atau Asia-Afrika. Hal ini bisa bikin dominasi Amerika di sektor keuangan global mulai berkurang.
9. Isu Regulasi yang Gak Bisa Dikendalikan
Amerika lebih nyaman kalau sistem keuangan dunia masih bisa dipantau atau “diatur” lewat lembaga internasional yang mereka pengaruhi. Tapi QRIS dikelola sepenuhnya oleh Indonesia. Regulasi pun ditentukan sendiri, tanpa campur tangan luar.
10. Indonesia Jadi Role Model Negara Berkembang
Keberhasilan QRIS bikin negara-negara berkembang lain mulai percaya diri buat bikin sistem keuangannya sendiri. Amerika mungkin ngerasa ini bakal ngurangin pengaruh mereka di level global, karena negara-negara berkembang gak lagi bergantung penuh sama mereka.
QRIS emang keren banget buat Indonesia. Tapi di balik kemajuan ini, ada juga dinamika global yang bikin negara besar kayak Amerika jadi lebih hati-hati. Yang jelas, semakin mandiri sistem keuangan kita, makin kuat juga posisi Indonesia di dunia. Jadi, yuk dukung terus inovasi lokal kayak QRIS!