Perbedaan Mindset Orang Kaya Orang Miskin – Buku Rich Dad Poor Dad karya Robert Kiyosaki ngebahas tentang perbedaan pola pikir antara “Orang Kaya” dan “Orang Miskin”. Bukan sekadar tentang punya duit banyak atau sedikit, tapi lebih ke gimana cara mikir soal uang, investasi, dan peluang. Nah, di artikel ini kita bakal bahas beberapa perbedaan mindset yang paling mencolok menurut buku ini.
Baca juga:
- 10 Pelajaran Keuangan Terpenting dari Rich Dad Poor Dad
- 7 Kelebihan Paham Neraca Keuangan untuk Anak Muda
Perbedaan Mindset “Orang Kaya” vs “Orang Miskin” dalam Buku Rich Dad Poor Dad
1. “Orang Miskin” Kerja untuk Uang, “Orang Kaya” Bikin Uang yang Kerja Buat Mereka
Salah satu pelajaran utama dari Rich Dad Poor Dad adalah cara pandang tentang kerja dan uang. Orang miskin atau kelas menengah biasanya kerja keras buat dapetin gaji, lalu gajinya dipake buat bayar tagihan dan kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, orang kaya mikirin gimana caranya uang yang mereka punya bisa berkembang sendiri, misalnya lewat investasi atau bisnis.
2. “Orang Miskin” Takut Ambil Risiko, “Orang Kaya” Berani Ambil Peluang
Banyak orang nggak mau ambil risiko karena takut rugi. Akhirnya, mereka main aman dengan menabung di bank atau cuma mengandalkan gaji. Di sisi lain, orang kaya justru nyari peluang buat investasi, meskipun ada risiko. Bedanya, mereka belajar dulu sebelum ambil keputusan, bukan sekadar nekat.
3. “Orang Miskin” Fokus pada Gaji, “Orang Kaya” Fokus pada Aset
Orang yang terjebak dalam pola pikir miskin biasanya cuma mikirin gimana caranya dapet gaji lebih tinggi. Padahal, semakin tinggi gaji, semakin tinggi juga pajak dan pengeluaran. Sementara itu, orang kaya fokus membangun aset, seperti properti, bisnis, atau investasi yang bisa ngasih pemasukan pasif tanpa harus kerja terus-menerus.
4. “Orang Miskin” Beli Liabilitas, “Orang Kaya” Kumpulin Aset
Di buku ini, Kiyosaki ngenalin konsep liabilitas dan aset. Aset adalah sesuatu yang bikin uang terus masuk, misalnya saham, properti yang disewakan, atau bisnis. Sebaliknya, liabilitas adalah sesuatu yang bikin duit keluar, misalnya cicilan mobil atau kartu kredit. Sayangnya, banyak orang yang mikir rumah pribadi itu aset, padahal kalau masih cicilan, itu termasuk liabilitas.
5. “Orang Miskin” Bilang “Saya Tidak Bisa”, “Orang Kaya” Tanya “Bagaimana Caranya?”
Mindset juga sangat berpengaruh dalam kesuksesan finansial. Orang dengan pola pikir miskin seringkali nyerah duluan dengan bilang, “Saya nggak bisa beli itu,” atau “Saya nggak punya modal.” Sementara orang kaya bakal bertanya, “Gimana caranya saya bisa beli itu?” atau “Apa yang bisa saya lakukan supaya punya modal?”
Kesimpulan
Buku Rich Dad Poor Dad ngajarin bahwa perbedaan utama antara orang kaya dan orang miskin bukan cuma soal jumlah uang, tapi cara mereka berpikir. Dengan mengubah mindset dan belajar soal keuangan, siapa pun bisa mulai membangun kekayaan dari nol. Jadi, mau tetap kerja buat uang atau bikin uang kerja buat kamu?
Kalau kamu pengen punya mindset sukses dan ningkatin soft skill yang bakal berguna buat karier dan kehidupan, coba gabung di Young On Top Leadership Program (YOTLP)! Program ini nggak cuma ngajarin soal leadership, tapi juga gimana cara berpikir lebih visioner, berani ambil peluang, dan jadi versi terbaik dari diri kamu. Yuk, daftar sekarang di youngontop.com/joinyotlp dan mulai perjalanan kamu menuju kesuksesan! 🚀