Sejarah Kue Tradisional – Indonesia itu punya kekayaan budaya yang luar biasa, termasuk dalam hal kuliner. Salah satu yang paling menarik adalah kue tradisional dari berbagai daerah. Setiap kue punya cerita dan asal-usul yang unik, yang seringkali terhubung dengan sejarah, adat, dan tradisi setempat. Yuk, kita telusuri sejarah dan asal-usul beberapa kue tradisional yang populer di Indonesia!
Baca Juga:
Sejarah dan Asal Usul Kue Tradisional dari Berbagai Daerah di Indonesia
1. Klepon – Jawa
Klepon adalah kue tradisional yang berasal dari Jawa. Kue ini terkenal dengan bentuk bulat kecil dan warna hijau dari daun pandan. Di dalamnya, ada gula merah yang meleleh ketika digigit. Klepon biasanya disajikan dengan parutan kelapa di luar. Sejarah klepon ini cukup panjang, dan konon sudah ada sejak zaman kerajaan di Jawa. Pada masa itu, klepon sering dijadikan sajian dalam upacara adat dan sebagai simbol kemakmuran.
2. Lapis Legit – Sumatra
Lapis Legit, juga dikenal sebagai spekkoek, sebenarnya adalah hasil akulturasi budaya antara Belanda dan Indonesia, khususnya di Sumatra. Kue ini mulai populer pada masa kolonial Belanda. Lapis Legit punya banyak lapisan tipis yang tersusun rapi, yang melambangkan kesabaran dan ketelitian dalam proses pembuatannya. Di Sumatra, kue ini biasanya disajikan pada acara-acara penting seperti pernikahan dan perayaan hari besar.
3. Bika Ambon – Medan
Meskipun namanya mengandung kata “Ambon,” Bika Ambon sebenarnya berasal dari Medan, Sumatera Utara. Kue ini punya tekstur yang unik dengan rongga-rongga kecil di dalamnya, dan rasanya yang manis legit. Asal-usul nama “Bika Ambon” masih jadi perdebatan. Ada yang bilang karena kue ini dulu dijual di Jalan Ambon di Medan, ada juga yang menyebutkan kalau resepnya dibawa dari Ambon.
4. Dadar Gulung – Bali
Dadar Gulung adalah kue tradisional yang sangat terkenal di Bali. Kue ini dibuat dari adonan tepung beras yang digulung dengan isian kelapa parut yang sudah dicampur dengan gula merah. Warna hijaunya didapat dari daun suji atau pandan. Dadar Gulung sering disajikan pada upacara adat di Bali, melambangkan keseimbangan dan keselarasan dalam kehidupan.
5. Onde-Onde – Jawa Timur
Onde-Onde berasal dari Jawa Timur, tepatnya dari daerah Mojokerto. Kue ini terkenal dengan bentuknya yang bulat dan ditutupi dengan biji wijen. Isian onde-onde biasanya kacang hijau yang manis. Pada masa Majapahit, onde-onde sering disajikan sebagai makanan khas dalam acara kerajaan. Kue ini juga dianggap sebagai simbol kebersamaan dan keberuntungan.
6. Serabi – Bandung
Serabi adalah kue tradisional dari Bandung yang terbuat dari adonan tepung beras dan santan. Biasanya, serabi dimasak di atas tungku kecil dengan loyang khusus. Ada dua jenis serabi, yaitu serabi manis dengan gula merah dan serabi asin dengan taburan oncom di atasnya. Serabi sudah ada sejak zaman kolonial, dan konon, kue ini dulu menjadi favorit para bangsawan Belanda.
7. Kue Cucur – Betawi
Kue Cucur merupakan kue tradisional Betawi yang memiliki rasa manis dan tekstur kenyal di dalam serta renyah di pinggirnya. Kue ini terbuat dari campuran tepung beras dan gula merah yang digoreng. Di kalangan masyarakat Betawi, kue cucur sering disajikan pada acara-acara adat seperti pernikahan, karena melambangkan kemakmuran dan rezeki yang melimpah.
8. Nagaskara – Makassar
Nagaskara adalah kue tradisional khas Makassar yang terbuat dari adonan tepung beras ketan dan gula merah. Kue ini memiliki tekstur yang kenyal dan rasa manis yang pas. Dalam budaya Makassar, nagaskara sering disajikan saat acara-acara penting seperti pesta adat dan perayaan hari besar.
9. Kue Sagon – Jawa Tengah
Kue Sagon adalah kue tradisional dari Jawa Tengah yang terbuat dari kelapa parut, tepung ketan, dan gula. Kue ini memiliki aroma kelapa yang khas dan tekstur yang sedikit kasar namun renyah. Sagon biasanya disajikan pada acara adat sebagai simbol kesederhanaan dan kebersamaan.
10. Kue Lumpur – Surabaya
Kue Lumpur berasal dari Surabaya dan terkenal dengan teksturnya yang lembut dan legit. Kue ini terbuat dari campuran tepung terigu, santan, dan kentang, dengan aroma pandan yang khas. Dalam tradisi Surabaya, kue lumpur sering disajikan pada acara-acara keluarga dan perayaan hari besar.
Itulah sejarah dan asal-usul beberapa kue tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap kue tidak hanya lezat, tapi juga memiliki makna dan cerita yang mendalam. Jadi, selain menikmatinya, kamu juga bisa lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia melalui kue-kue ini. Selamat menikmati dan jangan lupa untuk mencicipi semua kue tradisional yang ada di daerahmu!