Young On Top

Konten Evergreen vs. Konten Trending: Pilih yang Mana?

Konten Evergreen vs Trending – Dalam dunia konten online, kamu mungkin sering bingung harus fokus pada konten evergreen atau konten yang sedang tren. Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, tergantung pada tujuan dan target audiens kamu. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memilih jenis konten yang tepat.

Baca juga:

Konten Evergreen vs. Konten Trending: Pilih yang Mana?

Konten Evergreen vs. Konten Trending: Pilih yang Mana?

1. Kekontinan Nilai

Konten evergreen cenderung tetap relevan dari waktu ke waktu. Ini berarti kamu bisa mendapatkan lalu lintas organik jangka panjang meskipun tidak terlalu banyak dibicarakan saat ini.

2. Tren Sementara

Konten yang sedang tren bisa memberikan lonjakan lalu lintas yang cepat karena banyak orang mencarinya saat ini. Namun, popularitasnya bisa merosot setelah tren tersebut reda.

3. Target Audiens

Pilih jenis konten yang sesuai dengan kebutuhan audiens kamu. Jika mereka mencari informasi yang tetap relevan sepanjang waktu, maka konten evergreen lebih cocok.

4. SEO dan Pencarian

Konten evergreen cenderung lebih stabil dalam pencarian mesin telusur karena fokus pada kata kunci yang lebih konstan. Sementara itu, konten tren bisa memberikan lonjakan trafik singkat dari kata kunci tren.

5. Investasi Waktu

Pembuatan konten evergreen biasanya memerlukan waktu lebih lama karena kamu perlu menggali informasi mendalam yang relevan dalam jangka panjang. Sementara itu, konten tren bisa dibuat lebih cepat tetapi membutuhkan penyesuaian lebih sering.

6. Keterkaitan dengan Niche

Beberapa niche lebih cocok dengan konten evergreen karena topik utama mereka jarang berubah. Namun, untuk industri yang terus berubah, konten tren bisa lebih efektif untuk menangkap perhatian.

7. Kemungkinan Viral

Konten tren memiliki potensi untuk menjadi viral jika kamu mengambil momentum yang tepat. Namun, ini juga memiliki risiko cepat menjadi usang.

8. Hubungan dengan Brand

Pilih jenis konten yang mendukung tujuan jangka panjang merek kamu. Konten evergreen dapat membangun otoritas dan kepercayaan dalam jangka panjang, sementara konten tren bisa mendukung visibilitas dan interaksi singkat.

9. Eksperimen dan Inovasi

Kombinasikan keduanya dengan eksperimen dan inovasi untuk menemukan keseimbangan yang tepat. Kadang-kadang, konten yang memadukan elemen evergreen dengan sentuhan tren bisa menjadi strategi yang paling efektif.

10. Analisis Kinerja

Pantau kinerja konten kamu secara teratur dan sesuaikan strategi kamu berdasarkan data yang kamu kumpulkan. Ini akan membantu kamu memahami preferensi dan perilaku audiens kamu lebih baik.

Dengan mempertimbangkan poin-poin di atas, kamu bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam memilih jenis konten yang paling cocok untuk mencapai tujuan kamu dalam strategi pemasaran digital. Jadi, apakah kamu lebih condong ke konten evergreen yang stabil atau konten tren yang mengikuti perubahan cepat dalam pasar digital? Pilih dengan bijak!

Share the Post:

Recommended from Young On Top

10 Skill yang Bisa Kamu Pelajari dari Bergabung dengan YOT

Skill Bergabung dengan YOT – Young On Top (YOT) dikenal sebagai komunitas anak muda yang fokus...

Perjalanan Karir Ryan Lee, Co-Founder & EVP The Pinkfong Company

Perjalanan Karir Ryan Lee – Ryan Lee, nama yang udah nggak asing lagi di dunia industri...

10 Soft Skill yang Harus Dimiliki untuk Menjadi Pemimpin

Soft Skill Pemimpin – Di era yang terus berubah, jadi pemimpin masa depan nggak cuma soal...

Inspirasi Kaos Young On Top dengan Gaya Feminine

Kaos Gaya Feminine – Kaos Young On Top nggak cuma buat kamu yang suka tampil casual atau...