Affiliate Marketing vs. Dropshipping – Affiliate marketing dan dropshipping adalah dua model bisnis online yang populer banget buat dapet duit dari internet. Tapi, dari dua pilihan ini, mana yang lebih cocok buat kamu? Yuk, kita bahas dalam 10 poin berikut ini!
Baca juga:
Affiliate Marketing vs. Dropshipping
1. Modal Awal
- Affiliate Marketing: Modal awalnya kecil banget. Kamu cuma butuh blog atau akun media sosial untuk promosiin produk orang lain.
- Dropshipping: Modal awalnya lebih besar. Kamu butuh bikin toko online dan mungkin perlu biaya buat iklan supaya tokonya rame.
2. Resiko Stok
- Affiliate Marketing: Nggak ada resiko stok barang. Kamu cuma perlu promosiin produk, dan urusan stok dihandle oleh merchant.
- Dropshipping: Ada resiko kalau supplier kehabisan stok, yang bisa bikin pelanggan kamu kecewa.
3. Kontrol Produk
- Affiliate Marketing: Kamu nggak punya kontrol atas kualitas produk. Kamu cuma bisa promosiin barang yang ada di marketplace atau program afiliasi.
- Dropshipping: Kamu punya kontrol lebih atas produk yang dijual. Kamu bisa pilih supplier yang terpercaya dan produknya berkualitas.
4. Pengiriman dan Layanan Pelanggan
- Affiliate Marketing: Kamu nggak perlu pusing mikirin pengiriman dan layanan pelanggan. Semua diurus sama merchant.
- Dropshipping: Kamu bertanggung jawab atas pengiriman dan layanan pelanggan. Kalau ada masalah, kamu yang harus nangani.
5. Keuntungan
- Affiliate Marketing: Komisi biasanya kecil, sekitar 5-30% dari harga jual. Tapi, kalau kamu promosiin produk yang mahal, bisa dapet untung lumayan.
- Dropshipping: Margin keuntungan bisa lebih besar karena kamu yang menentukan harga jual. Tapi, kamu juga harus mikirin biaya operasional.
6. Fleksibilitas
- Affiliate Marketing: Sangat fleksibel. Kamu bisa kerja dari mana aja dan kapan aja tanpa perlu mikirin urusan logistik.
- Dropshipping: Juga fleksibel, tapi kamu harus siap ngurusin order dan customer service, yang bisa bikin kerjaan lebih padat.
7. Skalabilitas
- Affiliate Marketing: Gampang di-scale. Kamu tinggal nambahin lebih banyak produk atau niche yang kamu promosiin.
- Dropshipping: Skalabilitasnya tergantung dari kemampuan kamu ngurusin order dan pelanggan. Perlu tim kalau mau beneran gede.
8. Pengalaman Pelanggan
- Affiliate Marketing: Pengalaman pelanggan tergantung dari merchant. Kalau merchant-nya bagus, pelanggan senang. Kalau nggak, kamu bisa kena imbas negatif.
- Dropshipping: Kamu yang kontrol pengalaman pelanggan, mulai dari order sampai pengiriman. Kamu bisa bikin brand yang kuat dengan pelayanan yang bagus.
9. Waktu dan Tenaga
- Affiliate Marketing: Lebih sedikit waktu dan tenaga yang dibutuhkan karena nggak perlu ngurusin barang dan pengiriman.
- Dropshipping: Lebih banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan karena kamu harus urusin banyak hal, dari listing produk sampai pengiriman.
10. Potensi Penghasilan Pasif
- Affiliate Marketing: Potensi penghasilan pasif lebih tinggi. Sekali kamu buat konten yang bagus, bisa terus menghasilkan uang.
- Dropshipping: Sulit dapet penghasilan pasif karena kamu harus terus ngurusin order dan customer service.
Kedua model bisnis ini punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Affiliate marketing cocok buat kamu yang pengen mulai bisnis dengan modal kecil dan minim resiko. Sementara itu, dropshipping cocok buat kamu yang pengen punya kontrol lebih atas produk dan berani ambil resiko dengan potensi keuntungan yang lebih besar. Pilih yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan bisnismu, ya!
