Kalau kamu tertarik buat mendalami dunia perpajakan, pasti udah nggak asing lagi sama istilah Brevet Pajak. Sertifikasi ini jadi bekal penting buat siapa pun yang pengin kerja di bidang pajak, baik di perusahaan, kantor konsultan pajak, atau bahkan sebagai pegawai pajak.
Tapi, kamu tahu nggak sih kalau brevet itu dibagi jadi tiga level: A, B, dan C? Nah, biar nggak bingung mau ambil yang mana, yuk pahami dulu perbedaan ketiganya!
Baca juga:
- 9 Pertanyaan yang Sering Ditanyakan tentang Sertifikasi Brevet Pajak (FAQ Lengkap)
- 10 Jenis Pekerjaan yang Bisa Kamu Dapatkan Setelah Punya Sertifikat Brevet Pajak
Perbedaan Brevet A, B, dan C yang Harus Kamu Pahami
1. Tingkat Kesulitan dan Materi
Brevet A adalah level paling dasar, fokusnya ke pajak orang pribadi dan pengenalan dasar perpajakan.
Brevet B udah naik level, membahas pajak badan usaha, laporan keuangan, dan perhitungan pajak yang lebih kompleks.
Sementara Brevet C adalah tingkat paling tinggi, mencakup semua jenis pajak, termasuk yang bersifat internasional dan studi kasus tingkat lanjut.
2. Sasaran Peserta
Brevet A cocok buat kamu yang baru belajar pajak atau masih mahasiswa akuntansi.
Brevet B biasanya diikuti oleh karyawan keuangan, akuntan, atau praktisi pajak pemula.
Sedangkan Brevet C lebih pas buat konsultan pajak profesional atau orang yang sudah lama bekerja di bidang pajak.
3. Syarat Mengikuti
Biasanya kamu bisa langsung ambil Brevet A tanpa syarat apa pun.
Untuk Brevet B, ada lembaga yang mewajibkan peserta udah pernah ikut Brevet A dulu.
Sementara Brevet C hampir selalu mewajibkan kamu udah lulus Brevet B.
4. Materi yang Dipelajari
Brevet A bahas hal-hal seperti NPWP, PPh 21, PPh 23, dan pengenalan PPN.
Brevet B udah mulai bahas PPh Badan, PPh 25/29, serta rekonsiliasi fiskal.
Brevet C bahas transfer pricing, tax planning, dan pajak internasional.
5. Lama Pelatihan
Brevet A biasanya bisa diselesaikan dalam 1–2 bulan.
Brevet B butuh waktu sekitar 2–3 bulan tergantung lembaganya.
Sedangkan Brevet C bisa sampai 3–4 bulan karena materinya lebih berat dan mendalam.
6. Tujuan Akhir
Brevet A tujuannya biar kamu paham konsep dasar perpajakan.
Brevet B bikin kamu siap mengelola pajak perusahaan secara profesional.
Brevet C fokus buat mereka yang ingin jadi konsultan pajak bersertifikat resmi.
7. Sertifikat dan Pengakuan
Setiap level brevet punya sertifikat tersendiri.
Semakin tinggi levelnya, semakin diakui kompetensimu di dunia kerja.
Bahkan, Brevet C sering jadi syarat penting buat yang mau daftar jadi Konsultan Pajak Pratama.
8. Biaya Pelatihan
Brevet A biayanya relatif paling murah, bisa mulai dari Rp1 jutaan.
Brevet B biasanya di kisaran Rp2–3 juta, tergantung lembaga.
Sedangkan Brevet C bisa mencapai Rp4–6 juta karena materinya lebih kompleks.
9. Peluang Karier
Setelah lulus Brevet A, kamu bisa mulai kerja sebagai staf pajak atau admin keuangan.
Lulusan Brevet B punya peluang lebih luas, misalnya tax officer, accounting staff, atau analis pajak.
Sedangkan Brevet C membuka jalan buat jadi konsultan pajak, auditor pajak, atau bahkan pembicara profesional di bidang perpajakan.
Jadi, perbedaan utama Brevet A, B, dan C terletak pada tingkat kesulitan, cakupan materi, dan tujuan kariernya. Kalau kamu masih baru, mulai aja dari Brevet A. Tapi kalau udah punya dasar dan pengin naik level, lanjut ke Brevet B atau C biar makin ahli di bidang pajak.