9 Benefit Kerja yang Sering Disembunyikan di Kontrak, Jangan Sampai Kelewat!

9 Benefit Kerja yang Sering Disembunyikan di Kontrak, Jangan Sampai Kelewat!

Pas lagi tanda tangan kontrak kerja, kebanyakan orang fokusnya ke gaji pokok, jam kerja, sama tunjangan-tunjangan utama. Tapi tahu nggak sih, ada beberapa benefit kerja yang sering banget nggak ditulis secara detail di kontrak—bahkan kadang disembunyikan atau cuma dijelasin sekilas pas onboarding. Padahal, kalau kamu tahu dan manfaatin, bisa banget nambah value dari kerjaanmu!

Nah, biar kamu nggak kelewat, yuk cek 9 benefit kerja tersembunyi yang sering nggak dijelasin terang-terangan di kontrak:

Baca juga:

Benefit Kerja yang Sering Disembunyikan di Kontrak, Jangan Sampai Kelewat!

9 Benefit Kerja yang Sering Disembunyikan di Kontrak, Jangan Sampai Kelewat!

1. Bonus Kinerja di Luar Gaji Pokok

Banyak perusahaan kasih bonus tambahan kalau target tercapai, tapi nggak selalu ditulis jelas di kontrak. Kadang cuma disebut “bonus sesuai kebijakan perusahaan.” Padahal, nilainya bisa lumayan banget kalau kamu performa bagus.

📝 Tips: Tanya HR soal skema bonus kinerja, kapan dikasih, dan gimana penilaiannya.

2. Cuti Tambahan Selain Cuti Tahunan

Beberapa perusahaan kasih cuti tambahan kayak cuti ulang tahun, cuti kesehatan mental, atau cuti reward. Tapi seringnya nggak ditulis detail di kontrak, baru dikasih tahu pas udah kerja.

📝 Tips: Cek handbook karyawan atau tanya langsung HR tentang jenis cuti tambahan yang tersedia.

3. Akses ke Pelatihan dan Sertifikasi Gratis

Banyak perusahaan punya program pengembangan diri, tapi nggak selalu diumumin dari awal. Bisa berupa kursus online, sertifikasi profesional, atau workshop berbayar yang digratiskan buat karyawan.

📝 Tips: Manfaatin kesempatan ini biar skill kamu makin nambah tanpa keluar biaya.

4. Reimburse Kesehatan atau Lifestyle

Kadang perusahaan kasih reimburse buat hal-hal kecil tapi berguna, kayak kacamata, membership gym, bahkan langganan aplikasi meditasi. Tapi ini sering dianggap “benefit tambahan” yang nggak dijelasin di kontrak.

📝 Tips: Tanya ke HR soal kebijakan reimburse yang berlaku.

5. Fleksibilitas Jam Kerja

Walau kontrak nyebut jam kerja standar, beberapa perusahaan punya budaya kerja yang lebih fleksibel—misal boleh WFH, datang lebih siang asal kerjaan beres, atau sistem hybrid.

📝 Tips: Coba obrolin soal fleksibilitas ini pas onboarding biar kamu tahu batasannya.

6. Program Employee Assistance (EAP)

EAP ini biasanya kasih dukungan psikologis, konseling, atau bantuan finansial buat karyawan yang butuh. Tapi jarang banget dijelasin di kontrak karena dianggap tambahan dari HR.

📝 Tips: Kalau kamu ngerasa butuh support, cek apakah perusahaan punya program ini.

7. Diskon atau Akses Khusus dari Partner Perusahaan

Beberapa perusahaan punya kerja sama eksklusif dengan brand lain—kayak diskon tiket pesawat, hotel, restoran, atau produk tertentu. Tapi benefit ini biasanya cuma disebut pas kamu udah join.

📝 Tips: Cek portal internal atau tanya ke HR soal kerja sama dengan brand lain.

8. Asuransi Tambahan

Selain BPJS, ada perusahaan yang kasih asuransi kesehatan swasta, asuransi jiwa, atau asuransi perjalanan. Tapi kadang cuma disebut “tunjangan kesehatan” tanpa detail.

📝 Tips: Minta rincian asuransi biar kamu tahu apa aja yang ditanggung.

9. Program Kepemilikan Saham atau Profit Sharing

Beberapa startup dan perusahaan besar kasih saham atau pembagian keuntungan buat karyawan yang loyal. Tapi biasanya ini baru berlaku setelah masa kerja tertentu dan nggak selalu dijelasin di awal.

📝 Tips: Kalau kamu kerja di startup, tanya apakah ada program ESOP atau profit sharing.

Jangan cuma fokus ke gaji pokok pas baca kontrak kerja, ya. Banyak banget benefit tersembunyi yang bisa bikin pengalaman kerjamu makin worth it. Jadi, jangan ragu buat nanya detail ke HR sebelum kamu tanda tangan, biar kamu tahu semua hak dan fasilitas yang kamu dapetin.

Most Reading

Get in touch

Our Social Media

YOT Store is available in