Garam jadi salah satu bumbu dapur yang paling sering dipakai setiap hari. Tapi walau sering banget digunakan, ternyata masih banyak mitos yang beredar soal garam dan bikin banyak orang salah paham. Padahal, nggak semua hal yang kamu denger tentang garam itu benar, lho. Yuk, cari tahu mitos-mitosnya biar kamu nggak gampang ketipu!
Baca juga:
- 9 Cara Detoks Tubuh dari Kelebihan Garam
- 5 Matcha dalam Dunia Modern: Dari Kafe Estetik hingga Produk Kecantikan
Mitos Tentang Garam yang Masih Banyak Dipercaya Orang
1. Mitos: Semua Jenis Garam Itu Sama Aja
Banyak yang mikir kalau garam ya cuma garam, mau garam meja, garam laut, atau garam Himalaya, rasanya sama aja. Padahal, tiap jenis garam punya kandungan mineral yang beda-beda. Misalnya, garam Himalaya punya mineral alami seperti magnesium dan kalsium, sedangkan garam meja udah diproses dan biasanya ditambah iodin.
2. Mitos: Garam Bikin Tekanan Darah Langsung Naik
Nggak sepenuhnya benar! Memang, konsumsi garam berlebihan bisa memicu tekanan darah tinggi, tapi bukan berarti setiap kali kamu makan asin, tekanan darahmu langsung melonjak. Faktor lain seperti genetik, gaya hidup, dan asupan makanan lain juga berpengaruh banget.
3. Mitos: Garam Nggak Boleh Dikonsumsi Sama Sekali
Ada yang saking takutnya sama hipertensi, jadi sama sekali nggak mau makan garam. Padahal, tubuh kamu butuh garam buat menjaga keseimbangan cairan dan fungsi saraf. Yang penting bukan ngilangin garam sepenuhnya, tapi ngatur jumlahnya biar nggak berlebihan.
4. Mitos: Garam Laut Lebih Sehat dari Garam Meja
Nggak selalu, ya. Walaupun garam laut sering dianggap lebih alami, tapi kandungan natriumnya tetap sama kayak garam meja. Jadi, kalau dikonsumsi kebanyakan, efeknya bisa sama aja. Kesehatan kamu lebih dipengaruhi sama total asupan natrium, bukan jenis garamnya.
5. Mitos: Garam Himalaya Bisa Nyembuhin Penyakit
Banyak yang percaya garam Himalaya bisa nyembuhin berbagai penyakit, dari insomnia sampai asam urat. Sayangnya, belum ada bukti ilmiah kuat yang mendukung klaim itu. Garam Himalaya memang punya mineral tambahan, tapi bukan berarti otomatis bisa jadi obat.
6. Mitos: Makanan Tanpa Garam Itu Lebih Sehat
Makanan tanpa garam emang bisa bantu nurunin asupan natrium, tapi kalau kamu kurang garam, tubuh bisa lemes, cepat capek, dan gampang pusing. Jadi, bukan berarti makanan tanpa garam selalu lebih sehat. Yang penting itu seimbang dan nggak berlebihan.
7. Mitos: Garam Kasar Lebih Sedikit Natriumnya
Bentuk garam (kasar atau halus) nggak ngaruh ke jumlah natrium. Kalau ditimbang, kadar natrium di garam kasar dan halus sama aja. Cuma karena butirannya lebih besar, kamu mungkin ngambil lebih sedikit kalau pakai garam kasar. Tapi kandungannya tetap sama.
8. Mitos: Garam Bisa Bikin Ketagihan
Banyak yang bilang makan asin bisa bikin ketagihan kayak gula atau kafein. Faktanya, keinginan makan asin itu lebih ke sinyal dari tubuh kalau kamu butuh elektrolit, bukan karena efek adiktif. Jadi, jangan panik dulu kalau lagi pengin makanan asin.
Garam itu bukan musuh, tapi juga bukan sahabat kalau dikonsumsi sembarangan. Banyak mitos soal garam yang bikin orang salah paham dan akhirnya malah ngatur pola makan nggak seimbang. Yang paling penting, kamu harus pinter ngatur asupan garam biar tubuh tetap sehat, nggak kekurangan dan nggak kelebihan.