Kalau ngomongin soal TOEFL, banyak banget info yang beredar di luar sana — mulai dari yang bener sampai yang cuma mitos belaka. Supaya kamu nggak salah paham dan bisa persiapan dengan tepat, yuk bahas bareng 8 mitos dan fakta soal TOEFL yang sering bikin bingung!
Baca juga:
- 7 Komponen Ujian TOEFL yang Bikin Tes Ini Dianggap Sulit
- 9 Alasan Kenapa IELTS Dianggap Lebih Sulit dari TOEFL
Mitos dan Fakta tentang TOEFL yang Perlu Dilurusin
1. Mitos: TOEFL cuma buat yang mau kuliah di luar negeri
Fakta: Nggak juga! TOEFL emang sering jadi syarat kuliah di luar negeri, tapi banyak perusahaan internasional dan program beasiswa dalam negeri juga minta skor TOEFL buat bukti kemampuan bahasa Inggris kamu.
2. Mitos: TOEFL itu sama kayak IELTS
Fakta: Walau sama-sama tes bahasa Inggris, TOEFL dan IELTS beda format dan gaya soalnya. TOEFL lebih fokus ke konteks akademik dan biasanya berbasis komputer (iBT), sedangkan IELTS punya format paper dan komputer dengan gaya soal yang lebih variatif.
3. Mitos: Skor TOEFL yang tinggi cuma bisa didapetin native speaker
Fakta: Salah besar! Banyak peserta non-native yang berhasil dapet skor tinggi karena latihan rutin dan ngerti strategi ngerjain soal. TOEFL itu lebih soal strategi dan pemahaman, bukan asal jago ngomong.
4. Mitos: TOEFL PBT, ITP, dan iBT itu sama aja
Fakta: Ketiganya beda banget, loh. iBT (internet-based test) dipakai buat keperluan internasional resmi. ITP (Institutional Testing Program) biasanya buat keperluan internal kampus atau instansi. PBT (paper-based test) udah jarang dipakai dan mulai ditinggalkan.
5. Mitos: Kalau jago grammar, pasti skor TOEFL tinggi
Fakta: Grammar penting, tapi TOEFL nggak cuma nguji itu doang. Ada listening, reading, speaking, dan writing yang butuh kemampuan memahami konteks, ide utama, dan cara ngungkapin pendapat dengan jelas.
6. Mitos: Soal TOEFL selalu sama setiap tahun
Fakta: Soalnya terus di-update dan diganti secara rutin biar tetap adil dan relevan. Jadi, jangan cuma ngandelin bocoran atau latihan dari tes lama — lebih baik pahamin pola dan strategi jawabnya.
7. Mitos: Speaking section bisa di-skip kalau kamu malu ngomong
Fakta: Sayangnya, nggak bisa. Speaking adalah bagian penting di TOEFL iBT. Tapi tenang, kamu ngomong ke komputer, bukan ke orang langsung. Jadi lebih santai dan bisa dilatih sendiri di rumah.
8. Mitos: TOEFL susah banget, cuma buat orang pintar
Fakta: Tes ini menantang, tapi bukan berarti mustahil. Dengan latihan rutin, simulasi tes, dan strategi yang tepat, siapa pun bisa dapetin skor bagus. Kuncinya konsisten dan nggak gampang nyerah.
Sekarang kamu udah tahu mana yang mitos dan mana yang fakta tentang TOEFL. Jadi, jangan percaya mentah-mentah sama info yang belum jelas sumbernya, ya! Fokus aja ke latihan, pahamin format tes, dan tingkatin skill bahasa Inggris kamu pelan-pelan. Skor tinggi? Bisa banget!