Risiko Outsourcing – Outsourcing emang jadi solusi buat banyak bisnis, apalagi yang pengin lebih efisien dan fokus ke core bisnis. Tapi jangan salah, outsourcing juga punya risikonya sendiri. Nah, biar kamu nggak salah langkah, yuk kenali 7 risiko outsourcing dan gimana cara ngatasinnya.
Baca juga:
- 5 Mitos soal Pekerja Outsourcing yang Bikin Kesal
- 8 Realita Jadi Outsourcing di Perusahaan Besar: Nggak Seindah yang Dibayangin
Risiko Outsourcing dan Cara Mengatasinya
1. Kualitas Kerja yang Nggak Konsisten
Salah satu masalah paling umum dari outsourcing adalah hasil kerja yang nggak sesuai ekspektasi. Kadang-kadang kualitasnya bagus, tapi bisa juga anjlok tiba-tiba.
Cara ngatasinnya:
Sebelum kerja sama, pastiin kamu udah cek portofolio vendor dan minta sampel kerjaan mereka. Jangan lupa juga kasih SOP yang jelas dan lakukan quality control secara rutin.
2. Kurangnya Kontrol
Karena timnya bukan bagian langsung dari perusahaan kamu, jadi agak susah buat mantau progres kerja mereka secara real time.
Cara ngatasinnya:
Gunakan tools project management kayak Trello, Asana, atau Slack buat tetap terhubung dan ngatur deadline. Komunikasi intens juga penting banget!
3. Masalah Keamanan Data
Outsourcing bisa bikin data sensitif perusahaan kamu terekspos ke pihak ketiga. Kalau nggak hati-hati, bisa-bisa bocor deh tuh data penting.
Cara ngatasinnya:
Selalu buat kontrak dengan klausul NDA (Non-Disclosure Agreement). Pastikan vendor punya sistem keamanan yang mumpuni juga.
4. Perbedaan Budaya Kerja
Kalau kamu outsourcing ke vendor dari daerah atau negara lain, mungkin bakal ada beda gaya komunikasi atau cara kerja yang bikin miskomunikasi.
Cara ngatasinnya:
Lakukan onboarding yang jelas dan jelasin ekspektasi kamu dari awal. Kalau bisa, pilih vendor yang udah familiar sama budaya kerja kamu.
5. Ketergantungan Berlebihan
Kalau udah nyaman sama satu vendor, kadang jadi terlalu bergantung. Akhirnya kalau mereka berhenti kerja sama, kamu kelabakan.
Cara ngatasinnya:
Selalu punya backup plan dan jangan kasih semua proyek ke satu vendor aja. Diversifikasi itu penting!
6. Biaya Tersembunyi
Outsourcing kadang keliatannya murah di awal, tapi bisa jadi mahal kalau banyak biaya tambahan yang nggak dikasih tahu dari awal.
Cara ngatasinnya:
Diskusiin detail biaya dari awal dan masukin semua skenario ke dalam kontrak. Transparansi itu kunci!
7. Masalah Komitmen dan Deadlines
Karena bukan bagian internal, vendor kadang nggak punya sense of urgency yang sama. Akibatnya, deadline bisa molor.
Cara ngatasinnya:
Set target dan milestone yang jelas. Beri insentif buat vendor yang bisa kerja tepat waktu, tapi juga kasih penalti kalau molor terus.
Outsourcing bisa jadi jalan ninja buat kamu yang pengin fokus ke hal-hal strategis, tapi tetap harus hati-hati. Kenali risikonya, atur strategi buat ngatasinnya, dan pastiin komunikasi sama vendor tetap lancar. Dengan begitu, kerja sama outsourcing kamu bisa makin maksimal dan minim drama!