Buat banyak orang, TOEFL sering dibilang salah satu ujian bahasa Inggris paling bikin pusing. Bukan cuma karena waktunya terbatas, tapi juga karena tiap bagiannya ngetes kemampuan bahasa kamu dari berbagai sisi. Nah, biar kamu nggak kaget pas belajar atau ikut ujian, yuk kenalan sama 7 komponen utama TOEFL yang sering bikin orang bilang tes ini susah banget!
Baca juga:
- 9 Alasan Kenapa IELTS Dianggap Lebih Sulit dari TOEFL
- 7 Komponen Ujian IELTS yang Sering Bikin Peserta Kewalahan
Komponen Ujian TOEFL yang Bikin Tes Ini Dianggap Sulit
1. Listening Section
Bagian ini ngetes kemampuan kamu buat denger dan nangkep percakapan dalam bahasa Inggris. Biasanya berupa dialog antara dua orang atau kuliah singkat dari dosen. Yang bikin susah, kamu cuma bisa denger sekali aja—nggak ada kesempatan ulang. Jadi, kalau kamu nggak fokus, bisa langsung ketinggalan konteksnya.
2. Reading Section
Di sini kamu bakal baca teks panjang dengan topik akademik yang lumayan berat, kayak biologi, sejarah, atau ekonomi. Tantangannya ada di kosakata dan waktu yang terbatas. Kamu harus ngerti isi bacaan, makna kata, sampai kesimpulan dari paragrafnya. Kalau nggak biasa baca teks akademik, bagian ini bisa kerasa kayak maraton baca!
3. Speaking Section
Nah, ini bagian yang sering bikin gugup. Kamu harus ngomong dalam bahasa Inggris dengan waktu persiapan yang super singkat, biasanya cuma beberapa detik. Tantangan utamanya adalah ngomong lancar dan jelas tanpa banyak mikir. Apalagi karena direkam, bukan ngobrol langsung sama orang, bikin sebagian orang jadi kaku.
4. Writing Section
Di writing, kamu diminta nulis dua esai. Satu berdasarkan bacaan dan listening (integrated), satu lagi opini pribadi (independent). Susahnya, kamu harus bisa nulis cepat, tetap logis, dan bebas dari grammar error. Selain itu, struktur paragraf juga penting banget biar nilainya bagus.
5. Grammar dan Structure
Meskipun TOEFL modern (iBT) nggak punya bagian khusus grammar, kemampuan ini tetap diuji di semua section. Salah grammar dikit bisa bikin nilai turun, apalagi di writing dan speaking. Jadi, pemahaman grammar tetap wajib dikuasai kalau kamu mau dapet skor tinggi.
6. Vocabulary
Kosakata di TOEFL bukan main-main. Banyak kata akademik yang jarang banget dipakai di percakapan sehari-hari. Jadi, kalau vocab kamu masih terbatas, kamu bakal kesulitan di reading dan listening. Makanya, banyak peserta yang bilang TOEFL itu lebih mirip ujian “ketahanan kosakata.”
7. Manajemen Waktu
Selain isinya yang berat, waktu di TOEFL juga ketat banget. Tiap section punya batas waktu yang mepet, jadi kamu harus bisa atur strategi. Banyak yang udah ngerti materinya tapi nilainya turun gara-gara kehabisan waktu. Ini yang bikin TOEFL terasa lebih menantang dibanding tes bahasa Inggris lain.
TOEFL emang terkenal susah, tapi bukan berarti nggak bisa ditaklukin. Kuncinya ada di latihan dan pemahaman tiap komponen ujian. Semakin kamu terbiasa dengan format dan gaya soalnya, makin besar peluang kamu buat dapetin skor tinggi. Jadi, jangan takut—pelan-pelan aja, yang penting konsisten belajar!