Young On Top

5 Yudha Prasetya: Komunikasi yang Menginspirasi Generasi Muda

5 Yudha Prasetya: Komunikasi yang Menginspirasi Generasi Muda – Di era digital yang serba cepat, komunikasi bukan hanya soal menyampaikan pesan, tapi juga tentang membangun makna dan dampak. Yudha Prasetya, sosok di balik strategi komunikasi Astra, telah menunjukkan bahwa komunikasi yang baik bukan hanya profesional, tapi juga inspiratif—terutama bagi generasi muda yang haus akan contoh nyata dalam kepemimpinan dan kreativitas. Berikut adalah lima hal dari gaya komunikasi Yudha Prasetya yang patut diteladani anak muda:

Baca juga:

5 Yudha Prasetya: Komunikasi yang Menginspirasi Generasi Muda

  1. Autentik dan Rendah Hati
    Yudha tidak menyampaikan pesan dengan nada menggurui. Ia berbicara dari hati, membagikan pengalaman, nilai, dan proses di balik setiap keputusan. Gaya komunikasinya menciptakan kedekatan emosional yang menyentuh.
  2. Konsisten dengan Nilai
    Dalam setiap pesan yang disampaikannya, Yudha selalu konsisten dengan nilai-nilai yang ia pegang: integritas, kerja keras, dan kontribusi untuk masyarakat. Hal ini menjadikan komunikasinya bukan sekadar kata-kata, tapi cerminan dari tindakan nyata.
  3. Mendorong Kolaborasi dan Keterlibatan
    Alih-alih memposisikan diri sebagai satu-satunya sumber kebenaran, Yudha selalu membuka ruang dialog. Ia percaya bahwa komunikasi yang baik melibatkan semua pihak—terutama anak muda sebagai penggerak masa depan.
  4. Menggunakan Platform Digital secara Cerdas
    Sebagai profesional komunikasi, Yudha juga aktif memanfaatkan media sosial dan kanal digital untuk menyampaikan pesan inspiratif. Ia menjadikan dunia digital bukan sekadar tempat promosi, tapi ruang untuk edukasi dan motivasi.
  5. Berpikir Strategis tapi Tetap Peduli
    Gaya komunikasinya tidak hanya tajam secara strategi, tapi juga hangat secara emosional. Ia memahami bahwa di balik setiap angka dan target, ada manusia yang ingin didengar dan dihargai.

Komunikasi Yudha Prasetya membuktikan bahwa menjadi inspiratif bukan soal posisi, tapi soal niat dan cara berbicara yang membawa nilai.

Share the Post: