5 Visi M. Bijaksana Junerosano: Indonesia Menuju Circular Economy 2030 – Konsep circular economy atau ekonomi sirkular semakin ramai dibicarakan sebagai solusi masa depan untuk masalah sampah dan krisis sumber daya. Di Indonesia, salah satu sosok yang aktif mendorong visi ini adalah M. Bijaksana Junerosano, pendiri Waste4Change dan Greeneration Indonesia. Ia percaya bahwa Indonesia bisa menjadi negara maju yang berkelanjutan jika generasi mudanya ikut bergerak. Berikut lima poin utama dari visinya.
Baca juga:
- 5 Peran M. Bijaksana Junerosano dalam Mengedukasi Generasi Muda tentang Lingkungan
- 5 Latar Belakang dan Inspirasi M. Bijaksana Junerosano dalam Membangun Greeneration Indonesia
5 Visi M. Bijaksana Junerosano: Indonesia Menuju Circular Economy 2030
1. Mengubah Sampah Menjadi Sumber Daya
Junerosano ingin mengakhiri pola “ambil-pakai-buang”. Sampah harus dipandang sebagai bahan mentah yang bisa diproses ulang, baik menjadi energi, produk baru, maupun bahan baku industri.
2. Edukasi sebagai Pondasi Utama
Menurutnya, transisi ke circular economy tidak mungkin terjadi tanpa kesadaran publik. Karena itu, ia fokus membangun gerakan edukasi dari sekolah, kampus, hingga komunitas anak muda.
3. Kolaborasi Multi-Sektor
Visi ini menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Junerosano sering menjadi penghubung antara berbagai pihak untuk menciptakan program pengelolaan sampah terpadu.
4. Inovasi Teknologi Hijau
Junerosano percaya teknologi adalah kunci untuk mempercepat proses daur ulang dan pengelolaan limbah. Mulai dari aplikasi pelacakan sampah hingga fasilitas daur ulang modern, semuanya menjadi bagian dari peta jalan 2030.
5. Indonesia sebagai Pemimpin Ekonomi Hijau Asia
Ia membayangkan Indonesia tidak hanya menyelesaikan masalah sampahnya sendiri, tapi juga menjadi contoh bagi negara lain dalam menerapkan ekonomi sirkular.