5 Transformasi Kepemimpinan: Gaya Manajerial Yasa Singgih di Era Gen Z – Di era Gen Z yang serba cepat, fleksibel, dan digital, gaya kepemimpinan lama tak lagi relevan. Sosok seperti Yasa Singgih, CEO Fortius dan Buzzle, menunjukkan bagaimana gaya manajerial yang adaptif dan humanis bisa menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan bermakna. Kepemimpinannya mencerminkan perubahan besar dalam cara memimpin generasi baru yang lebih kritis, kolaboratif, dan peduli pada nilai. Berikut 5 hal yang bisa kamu pelajari dari transformasi gaya kepemimpinan Yasa Singgih di era Gen Z:
Baca juga:
- 5 Cara Yasa Singgih Menjaga Konsistensi dan Inovasi di Dunia Startup
- 5 Yasa Singgih dan Gairahnya dalam Mengembangkan Industri Lokal
5 Transformasi Kepemimpinan: Gaya Manajerial Yasa Singgih di Era Gen Z
1. Memimpin dengan Empati
Yasa percaya bahwa pemimpin yang baik adalah pendengar yang baik. Ia mempraktikkan empati dalam manajemen, dengan benar-benar memahami kebutuhan dan perasaan timnya. Jadi, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan, mulai belajar mendengarkan sebelum memberi instruksi!
2. Transparansi dan Keterbukaan
Di perusahaan yang ia bangun, Yasa menerapkan komunikasi terbuka. Keputusan manajerial disampaikan dengan jujur dan terbuka agar tim merasa dihargai dan terlibat. Budaya transparansi ini bikin tim merasa aman dan percaya. Ayo, mulai bangun kepercayaan lewat komunikasi terbuka di sekitarmu!
3. Kolaboratif, Bukan Otoriter
Gaya kepemimpinan Yasa tidak kaku. Ia lebih suka bekerja sebagai partner, bukan bos. Ia membangun hubungan yang setara dan menghargai ide siapa pun, tanpa melihat jabatan. Inilah cara terbaik memimpin Gen Z yang cerdas dan penuh inisiatif!
4. Mendorong Inovasi dan Eksperimen
Yasa memberi ruang bagi tim untuk bereksperimen dan mengambil risiko. Ia menciptakan budaya yang tidak takut gagal. Dengan begitu, inovasi bisa tumbuh lebih cepat. Kamu juga bisa mulai berani coba hal baru tanpa takut salah!
5. Menyelaraskan Nilai dan Tujuan
Bagi Yasa, bisnis bukan hanya soal untung, tapi juga soal dampak. Ia mengajak timnya untuk bekerja dengan nilai yang sama: membawa perubahan positif. Temukan nilai hidupmu dan bawa itu ke dalam cara kamu bekerja dan memimpin!