5 Tips Membangun Startup Pendidikan: Belajar dari Pengalaman Iman Usman – Membangun startup bukan hanya soal bisnis, tapi juga soal menyelesaikan masalah nyata di masyarakat. Inilah yang dilakukan Iman Usman, Co-Founder Ruangguru, yang sukses mengembangkan startup pendidikan terbesar di Indonesia. Berawal dari keresahan terhadap akses pendidikan yang timpang, Iman menghadirkan solusi digital yang kini membantu jutaan siswa belajar lebih mudah dan efektif. Dari pengalamannya, banyak hal yang bisa dipelajari oleh anak muda yang juga ingin membangun startup berdampak, khususnya di bidang edukasi. Berikut lima tips membangun startup pendidikan ala Iman Usman:
Baca juga:
- 5 Kolaborasi Iman Usman dengan Pemerintah dalam Reformasi Pendidikan Nasional
- 5 Kiprah Iman Usman Sebagai Pembicara Muda di Konferensi Dunia
5 Tips Membangun Startup Pendidikan: Belajar dari Pengalaman Iman Usman
1. Mulailah dari Masalah Nyata di Lapangan
Iman tidak memulai Ruangguru karena tren, tapi karena keresahan melihat ketimpangan akses pendidikan. Jika ingin membangun startup yang bertahan lama, pastikan kamu memahami dengan jelas masalah yang ingin kamu selesaikan.
2. Bangun Tim dengan Visi yang Sama
Iman membentuk tim dengan orang-orang yang punya semangat dan misi sejalan. Dalam startup, tim yang solid dan satu visi jauh lebih penting daripada sekadar keahlian teknis.
3. Gunakan Teknologi untuk Memperluas Dampak
Teknologi adalah alat, bukan tujuan. Iman memanfaatkan teknologi bukan sekadar untuk terlihat keren, tapi untuk memperluas akses dan efisiensi proses belajar. Pastikan solusi kamu relevan dan bisa digunakan oleh target yang kamu tuju.
4. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Komunitas
Salah satu kekuatan Ruangguru adalah kolaborasinya dengan berbagai pihak. Iman membuktikan bahwa membangun startup pendidikan perlu dukungan dari banyak stakeholder agar dampaknya lebih luas dan berkelanjutan.
5. Jangan Takut Gagal, Terus Belajar dan Beradaptasi
Iman pernah menghadapi banyak tantangan di awal perjalanan Ruangguru, tapi ia tak pernah berhenti belajar. Ia terbuka pada kritik, cepat beradaptasi, dan konsisten dengan visinya.