5 Strategi M. Bijaksana Junerosano Mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2025 – Isu sampah di Indonesia sudah masuk kategori darurat. Data menunjukkan jutaan ton sampah diproduksi setiap tahun, dan sebagian besar berakhir di TPA atau laut. M. Bijaksana Junerosano, pendiri Waste4Change dan Greeneration Indonesia, memiliki visi berani: Indonesia Bebas Sampah 2025. Visi ini tidak sekadar slogan, tetapi dijalankan dengan strategi konkret. Berikut lima strateginya yang patut dicontoh anak muda.
Baca juga:
- 5 Cara M. Bijaksana Junerosano Mengintegrasikan Inovasi dan Lingkungan dalam Bisnis
- 5 Visi M. Bijaksana Junerosano: Indonesia Menuju Circular Economy 2030
5 Strategi M. Bijaksana Junerosano Mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2025
1. Edukasi Berbasis Komunitas
Junerosano percaya perubahan dimulai dari kesadaran masyarakat. Ia membangun kampanye edukasi di sekolah, kampus, dan komunitas untuk mengajarkan pentingnya memilah sampah sejak sumbernya.
2. Penerapan Teknologi dalam Pengelolaan Sampah
Lewat Waste4Change, teknologi digunakan untuk melacak proses sampah, mulai dari pengumpulan hingga daur ulang. Inovasi ini membuat pengelolaan sampah lebih efisien dan transparan.
3. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Swasta
Junerosano tidak bekerja sendirian. Ia menjalin kemitraan dengan pemerintah, perusahaan, dan NGO untuk memperluas dampak dan menciptakan solusi sistemik terhadap masalah sampah.
4. Mendorong Gaya Hidup Zero Waste
Ia mengajak masyarakat mengurangi konsumsi plastik sekali pakai dan mulai membawa kebiasaan sederhana seperti membawa botol minum sendiri atau tas belanja kain.
5. Fokus pada Circular Economy
Junerosano mempromosikan konsep ekonomi sirkular, di mana sampah dipandang sebagai sumber daya yang bisa digunakan kembali, bukan sekadar dibuang.