5 Strategi Boy Kelana Soebroto: Membangun Reputasi Institusi di Era Krisis Komunikasi – Di tengah derasnya arus informasi dan maraknya krisis komunikasi yang menimpa berbagai institusi, reputasi menjadi aset yang paling rentan—namun juga paling berharga. Boy Kelana Soebroto, Ketua Umum PERHUMAS dan praktisi komunikasi senior, hadir sebagai sosok yang konsisten mendorong pentingnya manajemen reputasi, terutama di saat krisis. Melalui pendekatan strategis dan pengalaman panjangnya, Boy menghadirkan lima strategi efektif yang relevan untuk era sekarang.
Baca juga:
- 5 Strategi Boy Kelana Meningkatkan Kredibilitas Profesi Humas di Indonesia
- 5 Transformasi PERHUMAS di Bawah Kepemimpinan Boy Kelana Soebroto
5 Strategi Boy Kelana Soebroto: Membangun Reputasi Institusi di Era Krisis Komunikasi
1. Transparansi sebagai Langkah Pertama
Dalam setiap krisis, Boy selalu menekankan pentingnya keterbukaan informasi. Menyampaikan kebenaran secara cepat dan akurat adalah langkah awal membangun kembali kepercayaan publik. Institusi yang transparan cenderung lebih dipercaya, bahkan saat sedang menghadapi tekanan.
2. Komunikasi Empatik dan Humanis
Boy mengajarkan bahwa di balik setiap krisis ada manusia yang terdampak. Oleh karena itu, komunikasi harus dilakukan dengan empati, bukan sekadar klarifikasi. Pesan yang menyentuh sisi emosional akan lebih diterima publik dan menunjukkan tanggung jawab moral.
3. Konsistensi Pesan dan Aksi
Salah satu penyebab reputasi runtuh adalah ketidaksesuaian antara kata dan tindakan. Boy selalu mendorong institusi untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan konsisten dengan langkah nyata yang diambil, agar tidak menimbulkan krisis kepercayaan baru.
4. Kolaborasi dengan Media dan Stakeholder
Dalam menangani krisis, Boy menekankan pentingnya menjalin hubungan baik dengan media dan pemangku kepentingan. Dengan pendekatan kolaboratif, pesan institusi bisa tersampaikan lebih utuh dan tidak mudah dipelintir.
5. Evaluasi dan Pembelajaran Berkelanjutan
Bagi Boy, setiap krisis adalah kesempatan belajar. Ia selalu mendorong institusi untuk melakukan evaluasi mendalam pasca-krisis guna memperkuat sistem komunikasi dan mencegah kesalahan serupa di masa depan.
Di era krisis yang serba cepat dan tak terduga, strategi Boy Kelana Soebroto menjadi panduan berharga untuk membangun dan menjaga reputasi institusi. Yuk, pelajari lebih dalam tentang manajemen krisis dan jadilah generasi muda yang siap menghadapi tantangan komunikasi masa depan dengan percaya diri!