5 Perjuangan Cak Imin Meningkatkan Peran Santri dalam Politik: Dari Pondok ke Parlemen – Selama ini, santri seringkali dipersepsikan hanya sebagai penjaga tradisi keagamaan atau pejuang moral bangsa. Namun, Muhaimin Iskandar—yang lebih dikenal sebagai Cak Imin—membalik anggapan tersebut dengan membuktikan bahwa santri juga bisa memimpin, membuat kebijakan, bahkan menentukan arah politik nasional. Sebagai tokoh politik yang lahir dari lingkungan pesantren, Cak Imin menjadi simbol penting perjuangan santri dalam politik modern Indonesia. Berikut ini adalah 5 bentuk perjuangan nyata Cak Imin dalam meningkatkan peran santri di dunia politik:
Baca juga:
- 5 Muhaimin Iskandar dan Pandangannya tentang Islam Nusantara: Jalan Tengah untuk Islam yang Damai dan Membumi
- 5 Pengaruh Cak Imin terhadap Arah Politik Kaum Santri di Indonesia: Dari Pesantren ke Parlemen
5 Perjuangan Cak Imin Meningkatkan Peran Santri dalam Politik: Dari Pondok ke Parlemen
1. Membuka Ruang Politik bagi Santri di PKB
Sejak memimpin Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Cak Imin secara konsisten membuka ruang bagi santri untuk terlibat aktif dalam politik. Banyak kader PKB yang berasal dari pondok pesantren kini duduk di DPR, DPRD, hingga kepala daerah. Ini membuktikan bahwa santri bisa masuk ke pusat pengambilan keputusan.
2. Mendorong Lahirnya UU Pesantren
Cak Imin adalah salah satu penggagas lahirnya Undang-Undang Pesantren, yang tidak hanya mengakui pesantren sebagai lembaga pendidikan, tapi juga sebagai penggerak sosial dan ekonomi masyarakat. Ini adalah bentuk nyata pengakuan negara terhadap kontribusi santri dalam pembangunan nasional.
3. Menyatukan Politik dan Nilai-Nilai Keislaman
Lewat berbagai forum, Cak Imin mendorong agar politik dijalankan dengan nilai kejujuran, keadilan, dan etika yang diajarkan di pesantren. Ia ingin membentuk generasi pemimpin yang berakhlak sekaligus berani.
4. Membina Jaringan Santri Muda untuk Kaderisasi
Cak Imin aktif mendorong terbentuknya komunitas dan organisasi santri muda di berbagai daerah yang fokus pada pendidikan politik, kebijakan publik, dan pemberdayaan masyarakat. Tujuannya jelas: mencetak santri yang paham isu dan siap bersaing.
5. Menjadikan Santri sebagai Pilar Demokrasi
Cak Imin ingin santri tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tapi juga masa depan demokrasi Indonesia. Ia terus menyuarakan agar santri berani tampil, maju sebagai caleg, dan aktif di ruang publik tanpa meninggalkan jati dirinya.
Perjuangan Cak Imin memberi pesan bahwa politik bukan hanya milik kalangan elit atau akademisi, tapi juga milik santri yang ingin memperjuangkan nilai dan kesejahteraan umat.