5 Menghadapi Era Digital: Pandangan Boy Kelana tentang Masa Depan Komunikasi Publik – Di tengah revolusi digital yang terus bergerak cepat, dunia komunikasi publik mengalami perubahan besar. Informasi tak lagi hanya datang dari media resmi, tapi juga dari siapa pun yang punya akses internet. Dalam kondisi ini, Boy Kelana Soebroto—Ketua Umum PERHUMAS—membagikan pandangan visioner tentang masa depan komunikasi publik di era digital. Bagi generasi muda, ini adalah momen untuk tidak hanya mengikuti arus, tapi juga menjadi pelaku perubahan.
Baca juga:
- 5 Visi Boy Kelana Soebroto dalam Menguatkan Peran Humas sebagai Penjaga Reputasi Bangsa
- 5 Strategi Boy Kelana Soebroto: Membangun Reputasi Institusi di Era Krisis Komunikasi
5 Menghadapi Era Digital: Pandangan Boy Kelana tentang Masa Depan Komunikasi Publik
1. Komunikasi Bukan Lagi Sekadar Penyampaian Pesan
Menurut Boy, komunikasi publik masa kini harus mampu membangun hubungan dan kepercayaan. Di era digital, setiap kata yang kita sampaikan punya potensi membentuk persepsi dan reputasi. Maka, komunikasi harus bermakna, bukan hanya viral.
2. Literasi Digital adalah Kebutuhan, Bukan Pilihan
Boy menekankan pentingnya literasi digital bagi semua kalangan, terutama anak muda. Ia percaya bahwa kemampuan memilah informasi, berpikir kritis, dan beretika dalam berkomunikasi harus menjadi bagian dari gaya hidup generasi masa kini.
3. Data dan Teknologi sebagai Pilar Komunikasi Baru
Komunikasi publik kini tidak bisa lepas dari data dan teknologi. Boy mendorong pemanfaatan artificial intelligence (AI), big data, dan analitik sebagai alat untuk memahami audiens secara lebih mendalam dan menyusun strategi komunikasi yang tepat sasaran.
4. Peran Humas Bertransformasi Menjadi Konsultan Strategis
Dalam pandangan Boy, humas tidak lagi hanya bertugas menyampaikan rilis pers, tapi harus mampu menjadi konsultan yang memahami opini publik, dinamika sosial, dan mampu memberi solusi berbasis komunikasi.
5. Kolaborasi adalah Kunci Keberhasilan Komunikasi Publik
Boy menilai bahwa tantangan era digital tidak bisa dihadapi sendiri. Kolaborasi lintas sektor, profesi, dan generasi diperlukan untuk membangun komunikasi yang inklusif dan bermanfaat bagi semua pihak.
Pandangan Boy Kelana adalah alarm bagi kita semua, khususnya generasi muda, untuk tak hanya jadi konsumen informasi, tapi juga pencipta komunikasi yang bijak dan berdampak. Yuk, upgrade skill komunikasimu hari ini dan jadilah bagian dari masa depan komunikasi publik Indonesia yang lebih cerdas dan bermakna!