5 Langkah Alamanda Shantika Membangun BINAR dari Nol – Membangun startup dari nol bukan hal mudah, apalagi di bidang edukasi digital yang masih baru di Indonesia saat itu. Tapi Alamanda Shantika, mantan VP of Product Tokopedia, membuktikan bahwa dengan visi kuat dan semangat perubahan, sesuatu yang awalnya kecil bisa tumbuh jadi besar. Melalui BINAR Academy, ia menciptakan ruang belajar teknologi yang inklusif dan berdampak. Yuk, simak lima langkah penting yang dilalui Alamanda saat membangun BINAR dari nol!
Baca juga:
- 5 Misi Sosial BINAR: Teknologi untuk Semua, Visi Alamanda Shantika
- 5 Alasan Mengapa Alamanda Shantika Percaya pada Pendidikan Non-Formal
5 Langkah Alamanda Shantika Membangun BINAR dari Nol
- Menemukan Visi yang Lebih Besar dari Sekadar Bisnis
Langkah awal Alamanda adalah meninggalkan zona nyaman dan jabatan tinggi. Ia sadar, misinya lebih besar: memberikan akses pendidikan teknologi bagi semua orang, bukan hanya mereka yang mampu atau tinggal di kota besar. Ini jadi pondasi utama lahirnya BINAR. - Membangun Tim yang Satu Frekuensi
Alamanda percaya bahwa mimpi besar harus dibangun bersama orang-orang yang punya nilai dan semangat yang sama. Ia membentuk tim kecil yang berkomitmen pada visi sosial BINAR, bukan hanya mengejar profit. - Menyusun Kurikulum yang Relevan dan Fleksibel
BINAR hadir dengan metode belajar yang berbeda dari pendidikan formal. Alamanda menyusun kurikulum yang langsung menjawab kebutuhan industri, seperti UI/UX, coding, dan product management, dengan pendekatan praktis dan kolaboratif. - Membuka Akses Seluas Mungkin
Salah satu langkah terpenting adalah memastikan siapa pun bisa belajar di BINAR. Dengan sistem belajar online dan beasiswa, Alamanda berhasil menjangkau peserta dari berbagai latar belakang—termasuk yang nggak punya gelar atau latar belakang IT. - Membangun Komunitas yang Bertumbuh Bersama
Buat Alamanda, belajar nggak berhenti di kelas. Ia membentuk komunitas BINAR yang aktif saling mendukung, belajar bareng, dan berkembang bersama. Ini yang bikin BINAR lebih dari sekadar platform—tapi jadi ekosistem belajar seumur hidup.
Jadi, kalau kamu punya mimpi besar tapi belum tahu harus mulai dari mana, ingat kisah Alamanda. Mulai dari langkah kecil, tapi jangan berhenti jalan. Yuk, ambil langkah pertamamu hari ini dan bangun masa depanmu dari sekarang!