5 Kontribusi Cak Imin terhadap Kebijakan Pro-Rakyat di Parlemen: Bukti Politik Bisa Bermanfaat untuk Semua – Muhaimin Iskandar, atau akrab disapa Cak Imin, bukan sekadar politisi senior—ia juga dikenal sebagai figur yang vokal memperjuangkan kebijakan pro-rakyat di parlemen. Kiprahnya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), baik sebagai anggota legislatif maupun pimpinan lembaga, menunjukkan komitmen terhadap kelompok-kelompok yang sering terpinggirkan: buruh, petani, pelaku UMKM, dan kalangan pesantren. Untuk kamu yang ingin melihat politik dari sisi keberpihakan, kontribusi Cak Imin ini layak jadi bahan renungan. Berikut ini 5 kontribusi penting Cak Imin dalam mendorong kebijakan yang berpihak pada rakyat:
Baca juga:
- 5 Kiprah Cak Imin sebagai Wakil Ketua DPR RI: Bukti Anak Muda Bisa Punya Peran Strategis
- 5 Analisis Kekuatan Politik Cak Imin di Kalangan Nahdliyin: Antara Loyalitas dan Pengaruh Kultural
5 Kontribusi Cak Imin terhadap Kebijakan Pro-Rakyat di Parlemen: Bukti Politik Bisa Bermanfaat untuk Semua
1. Advokasi Perlindungan Buruh dan Pekerja Migran
Cak Imin aktif memperjuangkan hak-hak buruh, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Ia mendorong disahkannya UU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia yang menjamin hak legal, keamanan kerja, hingga bantuan hukum bagi TKI di luar negeri.
2. Dukungannya terhadap Pesantren dan Pendidikan Keagamaan
Melalui berbagai forum dan legislasi, Cak Imin konsisten mendorong anggaran untuk pesantren dan pendidikan keagamaan. Ia berperan dalam pengesahan UU Pesantren yang memberikan pengakuan dan perlindungan hukum terhadap lembaga pendidikan Islam tradisional.
3. Fokus pada Keadilan Ekonomi bagi UMKM dan Petani
Sebagai Ketua Umum PKB, Cak Imin sering menekan pentingnya regulasi dan bantuan anggaran untuk pelaku UMKM serta petani kecil. Ia mendesak agar alokasi APBN lebih banyak menyasar sektor ekonomi rakyat, bukan hanya korporasi besar.
4. Penguatan Program Jaminan Sosial
Cak Imin mendukung perluasan akses BPJS, program bantuan sosial tunai, hingga perlindungan sosial bagi warga rentan. Ia menilai kebijakan negara harus menyentuh kelompok bawah terlebih dahulu sebelum memikirkan kepentingan elite.
5. Suara Kritis terhadap Kebijakan Tak Populer
Ketika ada kebijakan pemerintah yang dirasa merugikan rakyat, Cak Imin tidak segan bersikap kritis. Ia pernah menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM dan meminta evaluasi ulang terhadap kebijakan yang memperberat beban masyarakat.
Kontribusi-kontribusi ini menunjukkan bahwa politik tidak melulu soal perebutan kekuasaan. Di tangan yang tepat, politik justru bisa jadi alat memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan.