5 Kisah Awal Berdirinya Waste4Change: Visi M. Bijaksana Junerosano untuk Indonesia Bebas Sampah – Permasalahan sampah di Indonesia adalah salah satu isu terbesar yang belum terselesaikan. Dari keresahan inilah M. Bijaksana Junerosano memulai langkahnya. Sebagai aktivis lingkungan, ia melihat bahwa edukasi saja tidak cukup—dibutuhkan solusi nyata yang mampu mengubah perilaku sekaligus memberikan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dari pemikiran ini lahirlah Waste4Change, startup hijau yang kini menjadi pionir di bidangnya.
Baca juga:
- 5 Perjalanan Karier M. Bijaksana Junerosano dari Aktivis Lingkungan ke CEO Startup Hijau
- 5 Kolaborasi Malaikha Dayanara dengan Kreator Lain: Dampaknya untuk Audiens
5 Kisah Awal Berdirinya Waste4Change: Visi M. Bijaksana Junerosano untuk Indonesia Bebas Sampah
1. Inspirasi dari Krisis Sampah
Junerosano terinspirasi setelah menyaksikan langsung tumpukan sampah di berbagai kota. Ia menyadari, masalah ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga menyangkut kesehatan, ekonomi, dan masa depan generasi berikutnya.
2. Langkah Pertama: Edukasi Masyarakat
Sebelum mendirikan Waste4Change, ia lebih dulu membangun kesadaran publik melalui kampanye gaya hidup ramah lingkungan. Inilah pondasi awal yang memperkuat visinya untuk menciptakan ekosistem zero waste.
3. Lahirnya Waste4Change
Pada 2014, bersama tim kecilnya, Junerosano mendirikan Waste4Change dengan tujuan memberikan layanan pengelolaan sampah profesional—mulai dari pemilahan, daur ulang, hingga pemrosesan akhir yang ramah lingkungan.
4. Visi Indonesia Bebas Sampah 2025
Misi besar ini tidak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga pada perubahan pola pikir masyarakat. Ia ingin menunjukkan bahwa sampah bukanlah akhir, melainkan sumber daya yang bisa dioptimalkan.
5. Dampak Nyata yang Mulai Terlihat
Kini Waste4Change telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan, komunitas, dan individu. Hasilnya? Ratusan ton sampah berhasil dikelola dengan cara yang lebih bertanggung jawab setiap tahunnya.