5 Kiat Yudha Prasetya Menyatukan Nilai Tradisi dan Inovasi dalam Branding – Di era digital yang serba cepat dan modern, banyak brand terjebak dalam dilema antara mempertahankan nilai tradisi atau mengejar inovasi. Namun bagi Yudha Prasetya, Head of Brand Communications Astra, keduanya tidak harus dipertentangkan—justru bisa saling melengkapi. Ia berhasil membuktikan bahwa sebuah brand bisa tetap relevan dengan tetap berpijak pada akar nilai tradisional. Berikut lima kiat ala Yudha Prasetya dalam menyatukan tradisi dan inovasi dalam branding yang bisa jadi inspirasi buat kamu, generasi muda kreatif:
Baca juga:
- 5 Peran Yudha Prasetya dalam Membangun Citra Positif Astra di Masyarakat
- 5 Strategi Komunikasi Merek ala Yudha Prasetya di Era Digital
5 Kiat Yudha Prasetya Menyatukan Nilai Tradisi dan Inovasi dalam Branding
- Kenali Akar Identitas Brand
Yudha selalu menekankan pentingnya memahami sejarah dan nilai dasar dari sebuah brand. Tradisi bukan sekadar masa lalu, tapi fondasi untuk langkah inovatif ke depan. Jadi, jangan pernah melupakan “asal-usul” saat ingin membuat gebrakan kreatif! - Gunakan Teknologi untuk Menghidupkan Nilai Lama
Inovasi tidak harus menghapus tradisi. Yudha justru menggunakan teknologi untuk menceritakan ulang nilai-nilai tradisional Astra lewat cara yang lebih modern—seperti storytelling digital, video interaktif, hingga konten media sosial yang engaging. - Tentukan Narasi yang Relevan untuk Generasi Sekarang
Brand yang kuat mampu menghubungkan nilai lama dengan bahasa baru. Bagi Yudha, penting untuk menyampaikan pesan brand yang memiliki makna, tapi tetap mudah dipahami oleh generasi muda. - Libatkan Audiens dalam Perjalanan Branding
Yudha percaya bahwa audiens bukan hanya penerima pesan, tapi juga bagian dari proses. Ia mendorong kolaborasi dengan komunitas dan anak muda untuk menjembatani nilai tradisi dan semangat inovasi. - Ciptakan Inovasi yang Bermakna, Bukan Sekadar Tren
Inovasi bukan soal tampil beda, tapi soal memberikan dampak. Yudha memastikan bahwa setiap ide baru tetap berakar pada nilai dan misi yang dipegang brand sejak awal.
Dari pendekatan Yudha, kita belajar bahwa branding bukan hanya soal keren atau viral, tapi tentang makna yang bisa bertahan dan memberi pengaruh nyata.