5 Cara Juventia Vicky Membangun Budaya Belajar yang Inklusif di Hacktiv8 – Di dunia teknologi yang terus berkembang, akses pendidikan sering kali menjadi tantangan. Banyak orang muda yang ingin belajar coding atau masuk ke industri digital, tapi terhalang biaya, latar belakang pendidikan, atau rasa percaya diri. Di bawah kepemimpinan Juventia Vicky, Hacktiv8 berkomitmen untuk menghapus batasan-batasan itu dengan membangun budaya belajar yang inklusif. Berikut lima cara yang ia lakukan:
Baca juga:
- 5 Peran Hacktiv8 di Era Digitalisasi: Visi Juventia Vicky untuk Masa Depan
- 5 Strategi Juventia Vicky Mendorong Pertumbuhan Industri Edukasi Teknologi di Indonesia
5 Cara Juventia Vicky Membangun Budaya Belajar yang Inklusif di Hacktiv8
1. Membuka Akses untuk Semua Kalangan
Juventia memastikan Hacktiv8 tidak hanya untuk mereka yang sudah mahir teknologi. Program mereka dirancang untuk pemula sekalipun, sehingga siapa pun bisa mulai belajar dari nol.
2. Skema Pembiayaan yang Fleksibel
Melalui sistem cicilan dan program Income Share Agreement (ISA), Hacktiv8 memberi kesempatan bagi anak muda yang punya semangat tinggi namun terkendala biaya.
3. Komunitas Belajar yang Saling Mendukung
Budaya kolaboratif diciptakan agar setiap peserta merasa nyaman bertanya, berbagi pengalaman, dan belajar bersama tanpa rasa takut dihakimi.
4. Kurikulum Adaptif untuk Berbagai Latar Belakang
Kurikulum Hacktiv8 disusun agar bisa dipahami oleh peserta dengan beragam latar belakang, baik mereka yang berasal dari IT maupun non-IT.
5. Fokus pada Empowerment dan Growth Mindset
Juventia menekankan pentingnya mindset berkembang—bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan setiap peserta punya potensi untuk sukses.